"Sebanyak 21 orang sudah turun pada Rabu, sementara sisanya turun hari ini," kata Evaraizal Mirza, petugas R10 pendakian Gunung Kerinci, saat dihubungi dari Padang Aro, Kamis.
Ia menambahkan pasca-erupsi pada Rabu (31/7) siang, gunung api yang berada di jajaran Bukit Barisan itu masih aman untuk pendakian.
"Sampai sekarang Gunung Kerinci masih aman untuk didaki karena erupsi itu hanya sedikit tetapi kemarin siang ada perintah secara lisan dari pimpinan kalau ada pendaki stop dulu," katanya saat dihubungi di Kerinci, Kamis.
Kendati masih aman untuk pendakian, imbuhnya, pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut apakah pendakian sudah diperbolehkan atau belum.
"Kami masih menunggu perintah selanjutnya,"" katanya.
Untuk erupsi Rabu siang, katanya, tidak terlihat karena tertutup awan tetapi sebagai gunung api aktif itu merupakan hal lumrah.
Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBGPos Pengamatan Gunungapi Kerinci telah terjadi erupsi Gunung Kerinci, Jambi, Sumatera Barat pada tanggal 31 Juli 2019 pukul 12:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut dan timur.
Saat ini gunung api aktif dengan ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut itu berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunungapi kerinci dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak gunungapi kerinci dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif atau masyarakat dilarang beraktivitas radius bahaya/KRB III.
Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar gunungapi kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Baca juga: Gunung Kerinci erupsi, penerbangan di Jambi beroperasi normal
Baca juga: Pascaerupsi, status Gunung Kerinci tetap waspada
Baca juga: BPBD: Erupsi Gunung Kerinci sudah biasa
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019