Petrokimia ekspor 45 ribu ton Urea ke India

1 Agustus 2019 19:35 WIB
Petrokimia ekspor 45 ribu ton Urea ke India
Proses pengangkutannya sebanyak 45 ribu ton Urea ke kapal dari dermaga utama Petrokimia di Gresik, Jawa Timur, Kamis (1/8) (Ist)
PT Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan ekspor pupuk Urea ke India sebanyak 45 ribu ton, dan dimulai pengangkutannya ke kapal dari dermaga utama Petrokimia di Gresik, Jawa Timur, Kamis.

"Kapal yang membawa ekspor Urea ke India ini, rencana diberangkatkan pada minggu kedua Agustus 2019," kata Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi kepada wartawan di Gresik.

Ia mengatakan, dengan keberangkatan Urea ke India, total hingga Agustus 2019 kuantum ekspor Petrokimia untuk Urea telah mencapai 202 ribu ton, pupuk NPS 80,8 ribu ton, dan pupuk ZK 3,35 ribu ton.

"Ketiga jenis pupuk ini telah kami ekspor ke sejumlah negara, seperti India, Sri Lanka, Tiongkok, Filipina, dan sejumlah negara lainnya di Asia dan Afrika," kata Rahmad, dalam keterangan persnya.

Ia mengatakan, Petrokimia akan terus meningkatkan kinerja ekspornya, sebagai komitmen mendukung pemerintah dalam menjaga neraca perdagangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Saat ini kami sedang menjalankan program transformasi bisnis untuk mewujudkan diri sebagai produsen pupuk dan bahan kimia untuk solusi agroindustri. Salah satu inisiasi dalam program ini adalah melakukan penetrasi pasar pupuk komersil, baik di pasar domestik maupun mancanegara," tuturnya.

Rahmad mengatakan, capaian ini merupakan prestasi perusahaan yang sangat bersejarah, sebab kendati dikenal sebagai produsen pupuk NPK terlengkap, namun mampu bersaing di pasar Urea.

"Di tengah tingginya pasokan Urea (oversupply) dan rendahnya harga Urea di pasar internasional, kami tetap mampu bersaing hingga melakukan ekspor ke beberapa negara," katanya.

Rahmad menyebutkan, produksi Urea Petrokimia cukup besar setelah beroperasinya pabrik Amoniak-Urea II pada tahun 2018, dan kapasitas Urea meningkat dari 460 ribu ton menjadi sekitar 1 juta ton per tahun.

"Sehingga kami bisa mengekspor dalam jumlah besar, namun dengan tetap memprioritaskan kebutuhan pupuk dalam negeri," katanya.

Baca juga: Petrokimia catatkan ekspor pupuk urea tertinggi sejak 2013

Baca juga: Pupuk Indonesia bidik ekspor 1,9 juta ton pupuk di 2019





 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019