• Beranda
  • Berita
  • Calhaj curhat ke Amirul Hajj tak suka sarapan roti

Calhaj curhat ke Amirul Hajj tak suka sarapan roti

2 Agustus 2019 00:24 WIB
Calhaj curhat ke Amirul Hajj tak suka sarapan roti
Calhaj curhat ke Amirul Hajj tak suka sarapan roti saat Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi pondokan mereka di Jarwal, Mekkah, Kamis (1/8/2019) (ANTARA/Hanni Sofia)

Kalau harus ada makan pagi itu berarti setiap perusahaan katering harus mendistribusikan tiga kali dalam sehari

Sejumlah calon haji dari Embarkasi Solo (SOC) Jawa Tengah menyampaikan curahan hatinya (curhat) kepada Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin bahwa mereka tak suka dengan sarapan roti tapi lebih memilih untuk makan nasi di pagi hari.

“Sejauh ini memang makan yang didistribusikan kepada jamaah untuk makan siang dan makan malam. Sementara untuk makan pagi kita siapkan roti dengan perlengkapan untuk membuat teh dan membuat kopi begitu selama di Mekkah,” kata Amirul Hajj yang juga Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin setelah meninjau pondokan jamaah di wilayah Jarwal, Mekkah, Kamis.

Pada saat peninjauan, Menag masuk ke kamar jamaah dan berdialog dengan calhaj yang menghuni kamar tersebut.

Lukman bertanya soal layanan hotel, air minum, hingga toilet, kemudian konsumsi yang didapatkan jamaah.

Ketika itu, sejumlah calhaj menyampaikan keinginan mereka untuk bisa mendapatkan sarapan berupa nasi bukan roti.

“Jadi memang ada masukan dari jamaah bagaimana kalau makan sehari tiga kali tentu ini akan menjadi perhatian kita. Tapi problemnya pada distribusinya untuk menu roti itu kan kita distribusikan pada saat makan malam,” katanya.

Menag Lukman Hakim mengatakan selama ini perusahaan katering yang menjadi rekanan di Arab Saudi kerap kali kesulitan dalam soal distribusi makanan kepada jamaah.

“Kalau harus ada makan pagi itu berarti setiap perusahaan katering harus mendistribusikan tiga kali dalam sehari sesuatu yang memang tidak mudah, mengingat kondisi kota Mekkah sangat padat khususnya hari-hari menjelang wukuf. Ini tentu menjadi masukan yang harus dipertimbangkan,” katanya.

Oleh karena itu, Menag berharap jamaah dapat memahami keterbatasan tersebut dan pihaknya akan menjadikan masukan tersebut sebagai evaluasi agar ke depan pelayanan dalam penyelenggaraan haji dapat lebih dioptimalkan.


Baca juga: Delegasi Amirul Hajj Indonesia tiba di Mekkah tunaikan umrah wajib
Baca juga: Amirul Hajj jajal layanan bus shalawat dari Masjidil Haram

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019