Pantauan warga berhamburan keluar rumah saat merasakan gempa untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Bahkan pegawai di sejumlah kantor berlantai dua yang sedang lembur sempat panik dan langsung menjauh dari bangunan.
"Saat gempa mulai terasa, kami pikir hanya getaran biasa. Namun setelah beberapa detik terdengar teriakan dari lantai bawah gempa, turun-turun," kata Ilyas redaktur media lokal di Jalan Raya Adbulah Bin Nuh, Cianjur, Jumat.
Kepanikan juga terlihat di Kantor DPRD Cianjur, dimana para pegawai tengah mempersiapkan acara pelantikan anggota DPRD Cianjur yang akan dilantik 5 Agustus. Mereka berhamburan keluar gedung ketika merasakan getaran yang cukup keras.
Mereka tetap berada di area parkir terbuka bahkan hingga beberapa puluh menit kemudian karena khawatir gempa susulan, apalagi getaran gempa membuat bagian atap gedung DPRD bergerak kencang.
"Sangat kencang terasa saat kami sedang melakukan penataan di ruang sidang paripurna. meja rapat yang berat bergoyang, sehingga kami berhamburan keluar karena takut gempa dapat merusak bangunan," kata Iman pegawai Sekretariat DPRD Cianjur.
Sementara info resmi BMKG gempa dengan 7.4 SR yang terjadi di Sumur-Banten, dirasakan warga di seluruh wilayah Cianjur, termasuk di wilayah selatan, dimana warga hingga saat ini masih berkumpul di luar rumah karena ada peringatan dini tsunami.
Baca juga: BPBD evakuasi warga di sepanjang pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi
Baca juga: Warga Sumur mulai mengungsi
Baca juga: Warga Sukabumi berhamburan ke luar rumah saat diguncang gempa 7,4 SR
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019