"Kurban kita itu berwawasan lingkungan atau green kurban. Jadi kita tidak semata memikirkan aspek halal semata tapi harus toyiban juga. Ini berlaku untuk packaging-nya (kurban)," kata Direktur Utama PZU Ahmad Hasan Ridwan, di Gedung PP Persis Jalan Perintis No 2 Kota Bandung, Senin.
Dia mengatakan mulai saat ini pihaknya mulai mencoba menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam pengelolaan hewan kurban.
Baca juga: Plastik pati singkong bisa jadi alternatif wadah daging kurban
"Walaupun kemarin ada pihak yang menawarkan plastik ramah lingkungan ke kami tapi ternyata tetap saja plastik itu lama diurainya. Maknya bisa pakai daun dan kemungkinan dengan besek atau pipitan," kata dia.
Menurut dia, usulan penggunaan besek untuk membagikan daging kurban akan dikonsultasikan kepada Dewan Syariah kemudian diteruskan ke Dewan Harian PP Persis.
"Sehingga nanti oleh Ketum ini akan diinstruksikan kepada cabang-cabang untuk menggunakan besek dalam pembagian hewan kurban. Ini sebagai wujud Persis sangat peduli terhadap lingkungan," kata dia.
Baca juga: Pasar Jaya sediakan 20.000 besek bambu, gantikan plastik untuk kurban
Lebih lanjut ia mengatakan terkait Idul Adha 1440 Hijriah Pusat Zakat Umat menghadirkan program berbagi terhadap sesama yang keren, yaitu Qurban Super Barokah (QSB). Program ini memliki tagline “Gemar Berkurban, Berbagi Kebahagiaan Tanpa Batas”.
"Jadi tujuannya adalah menghadirkan kebahagiaan bagi 300.000 penerima manfaat dengan target sebanyak 10.000 qurbani," kata dia.
Ia menuturkan dalam penyalurannya pihaknya akan memprioritaskan pendistribusian ke 17 titik daerah pelosok Indonesia dan kaum muslim yang ada di empat negara, yaitu Palestina, Suriah, Yaman, dan juga Sudan.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019