Mbah Moen meninggal dunia pada Selasa pagi di Rumah Sakit Al Noor, Mekkah. Ulama kharismatik itu berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji atas undangan dari Kerajaan Arab Saudi.
"Subhanallah, Beliau cepat sekali berpulang dan dengan cara yang sangat baik, sama sekali tidak ada yang direpotkan oleh kepulangan Beliau. Beliau juga sebelumnya tidak mengeluhkan rasa sakit tertentu," kata Lukman.
"Dan ini juga yang Beliau kehendaki, Beliau ingin berpulang di Hari Selasa di Mekkah, nampaknya banyak keinginan-keinginan Beliau yang Allah kabulkan," ia menambahkan.
Menteri Agama juga menuturkan bahwa menurut beberapa kerabat dan keluarga, Mbah Moen masih berdiskusi hingga Senin malam (5/8), tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
Jenazah Mbah Moen disemayamkan di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekkah. Menteri Agama menyatakan akan mengupayakan jenazah Mbah Moen bisa dimakamkan di Permakaman Al Ma'la, tempat beberapa anggota keluarga Nabi Muhammad SAW dimakamkan.
Menteri Agama mengenang sosok Mbah Moen sebagai ulama yang punya komitmen luar biasa untuk memajukan bangsa. Pada hari-hari terakhirnya, KH Maimoen Zubair berbicara mengenai upaya menjaga keutuhan bangsa dalam ceramah-ceramahnya.
"Beliau sampaikan itu dengan basis argumentasi keilmuan, keislaman. Itu menunjukkan betapa Beliau memiliki komitmen yang luar biasa cintanya terhadap Tanah Air dan tentu ini bagian yang harus kita jaga dan lestarikan," katanya.
Baca juga:
Menteri Agama upayakan Mbah Moen dimakamkan di Al Ma'la
Menag: Hari-hari terakhir Mbah Moen bahas keutuhan bangsa
Pewarta: Hanni Sofia, Bayu Prasetyo,
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019