• Beranda
  • Berita
  • 17 pasangan nikah unik di Universitas Muhammadiyah Magelang

17 pasangan nikah unik di Universitas Muhammadiyah Magelang

6 Agustus 2019 17:13 WIB
17 pasangan nikah unik di Universitas Muhammadiyah Magelang
Pasangan pengantin melakukan ijab qobul di arena panjat dinding di Universitas Muhammadiyah Magelang. (Heru Suyitno)
Sebanyak 17 pasangan melakukan akad nikah dengan cara unik di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), Selasa, dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan RI dan Milad ke-55 UMM.

Proses nikah diadakan di arena panjat dinding (wall climbing), laboratorium farmasi, studio radio, dan crane bengkel otomotif.

Pasangan pengantin yang melakukan akad nikah di arena panjat dinding harus mengenakan helm pengaman meskipun mereka berpakaian pengantin.

Ada tiga pasang pengantin yang melakukan akad nikah di arena panjat dinding, yakni Subandrio dan Nita Regina Matiara Kasih, Dedi Rahman dan Tamara Fitriana serta Boyke Edo Syahrani dan Maratu Damayanti.

Kemudian enam pasangan melakukan akad nikah di Laboratorium Farmasi, tiga pasangan menikah di Studio Radio Unima, dan lima pasang menikah di Crane Bengkel Otomotif.

Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo mengatakan nikah bareng ini sebagai bentuk kepedulian sosial UMM diwakili ikatan alumni untuk membantu masyarakat melakukan pernikahan, karena nikah itu tidak mudah terkait dengan biaya dan seterusnya.

"Pernikahan bareng yang digelar UMM ini memfasilitasi pasangan yang ingin menikah terutama yang terkait dengan proses pernikahan semuanya gratis. Mulai pelaminan, biaya pernikahan sampai yang lain menjadi tanggung jawab panitia," katanya.

Ia menuturkan nikah bareng ini merupakan kejutan bagi pengantin, dicarikan tempat-tempat yang unik, mungkin baru yang pertama di Indonesia maupun di dunia.

"Momentum ini akan memberikan kesan tersendiri bagi 17 pasang pengantin. Biasanya nikah dilakukan di masjid atau di rumah tetapi kita carikan spot yang unik. Memori pengantin yang tidak akan pernah terlupakan bahwa nikah saya di arena panjat dinding dan sebagainya," katanya.

Ia menuturkan meskipun pernikahan dilakukan dengan cara unik, tetapi tidak meninggalkan kaidah-kaidah keagamaan, ada saksi, wali, mahar, dan ada ijab qobul.

Seorang pengantin pria Dedi Rahman usai melakukan akad nikah arena panjat dinding mengatakan dirinya merasa senang bisa melakukan nikah dengan cara unik dan akan terkenang sepanjang hidup.

"Sebelumnya saya belum pernah melakukan panjat dinding dan tidak terbayangkan kalau mau menikah dengan cara unik ini. Baru kali ini saya panjat dinding," katanya. 

Baca juga: Empat proposal PKM Universitas Muhammadiyah Magelang maju Pimnas
Baca juga: UMM kirim enam mahasiswa ke Thailand
Baca juga: Ramai-ramai menikah di Jumat unik

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019