Kim mengatakan langkah tindakan militer itu merupakan "kesempatan untuk mengirimkan peringatan yang memadai terhadap latihan perang bersama yang sedang dijalankan oleh pihak berwenang AS dan Korea Selatan," lapor KCNA.
"Peluru-peluru kendali taktis jenis baru", yang diluncurkan dari bagian barat Korea Utara, terbang melewati semenanjung "di atas wilayah ibu kota dan daerah pedalaman di wilayah tengah" untuk "secara tepat menghantam pulau kecil yang dijadikan sasaran" di lautan perairan timur negeri," kata KCNA.
Peluncuran "tentunya menguji keandalan, keamanan dan kemampuan perang sesungguhnya" senjata tersebut, lapor KCNA.
Laporan tersebut menegaskan pandangan para pengamat bahwa peluncuran itu memperlihatkan kepercayaan diri Korea Utara terhadap teknologi rudalnya.
Penasihat keamanan nasional AS John Bolton pada Selasa memperingatkan Korea Utara soal janji pemimpinnya kepada Presiden Donald Trump untuk tidak melanjutkan peluncuran rudal antarbenua.
Peringatan itu ia nyatakan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal jarak-pendek untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari dua pekan dan mengeluarkan peringatan bahwa Korut akan menempuh "jalan baru."
Sumber: Reuters
Baca juga: Korea Utara kembali tembakkan rudal
Baca juga: Biaya latihan militer AS-Korsel capai Rp203 miliar
Baca juga: Korut ancam lakukan serangan atas pelatihan militer AS-Korsel
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019