"Kebakaran hutan telah padam setelah operasi pemadaman oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Malang, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan BNPB," kata Agus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Agus mengatakan helikopter yang digunakan untuk pengeboman air atau tetap disiagakan hingga Rabu. Penempatan helikopter untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali titik panas atau hotspot di wilayah terdampak.
Luas lahan dan hutan yang terbakar mencapai 2.452 hektare di wilayah Gunung Paderman berdasarkan analisis citra satelit landsat 8 OLI/TIRS yang diselaraskan dengan data sebaran titik panas, serta laporan hasil pengecekan darat terhadap titik panas dan laporan pemadaman yang dilakukan Manggala Agni.
"Nantinya operasi penanganan kebakaran hutan Gunung Arjuno, Welirang dan Panderman akan dinyatakan selesai dengan diterbitkan Surat Pernyataan berakhirnya Tanggap Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan oleh Kepala Daerah setempat pada Rabu," kata Agus.
Meskipun api telah padam, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi bersama dengan BPBD kabupaten setempat tetap melakukan pemantauan di lokasi titik api yang telah dipadamkan.
Sebelumnya, terjadi kebakaran di wilayah hutan Gunung Arjuno, Welirang dan Panderman. Kebakaran hutan telah padam setelah operasi pemadaman oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Malang, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan BNPB.
Baca juga: Gubernur Jambi optimalkan sinkronisasi program pencegahan karhutla
Baca juga: Kebakaran lahan di sekitar Tol Palindra belum berhasil dipadamkan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019