Akibatnya, korban dua sejoli Hasan Basri (25) dan Irma Agustin (25) harus kehilangan telepon gengamnya yang diambil paksa kawanan gengster tersebut.
"Korban tidak terluka, hanya diancam akan dibacok celurit jika tidak menyerahkan barang berharga," kata Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari di Bekasi, Rabu.
Pembegalan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu dua sejoli yang sedang dimabuk asmara tersebut dicegat di Jalan Colombus.
Setelah dicegat, salah satu dari tujuh pelaku mengeluarkan sebilah celurit. Pelaku menempelkan senjata tajam itu ke tubuh Hasan dan meminta sejumlah barang berharga.
Karena takut dianiaya, korban terpaksa menyerahkan telepon selularnya kepada para gengster tersebut. Takut kendaraan roda duanya diambil kawanan ini, kedua korban langsung melarikan diri.
Sementara kawanan ini tetap mengejar korban namun karena banyak warga, korban akhirnya selamat.
Korban kemudian langsung melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Bantar Gebang. Tak butuh waktu lama, petugas langsung menggelar operasi dan mengidentifikasi salah satu pelakunya.
"Kami amankan satu pelaku dengan nama Salman di tempat persembunyiannya," kata Erna.
Baca juga: Dibacok geng motor di Bekasi, sepeda motor raib
Baca juga: Polisi tangkap anggota geng motor penganiaya warga Sukabumi
Baca juga: Polisi tangkap remaja geng motor terlibat tawuran
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang, Kompol Siswo menambahkan saat ini tersangka Salman masih dimintai keterangan terkait siapa saja yang ikut dalam aksi perampokan tersebut.
"Kita sudah identifikasi enam pelaku lainnya, kami minta mereka segera menyerahkan diri atau kita ambil tindakan tegas," katanya.
Akibat perbuatannya pelaku Salman dijerat Pasal 365 KUHP tentang Perampasan dengan Kekerasan hukuman penjara paling lama sembilan tahun.
Adapun barang bukti yang telah diamankan dari pelaku, yaitu sebilah celurit dan depeda motor merek Honda Beat warna Hitam bernomor polisi B-3680-FTU serta ponsel milik korban.
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019