Instagram mengetahui penyalahgunaan tersebut melalui laporan dari laman Business Insider, bahwa Hyp3r mengambil data yang tersimpan di Instagram Stories, yang tersedia melalui API Instagram.
Data-data yang terkumpul, seperti dikutip dari Cnet, berupa lokasi pengguna, informasi profil dan foto, digunakan untuk memperbaiki iklan target.
"Aksi Hyp3r tidak dibenarkan dan melanggar kebijakan kami. Kami menghapus mereka dari platform kami. Kami juga membuat perubahan produk yang dapat membantu perusahan lain mengetahui lokasi publik dengan cara ini," kata juru bicara Instagram.
Baca juga: Sering "online" bikin tak kreatif, Channing Tatum pamit dari medsos
Hyp3r membantah mereka melanggar kebijakan Instagram.
"Hyp3r dari dulu dan sekarang merupakan perusahaan yang menghadirkan pemasaran yang otentik dan tunduk pada regulasi keamanan data konsumen serta kebijakan jejaring sosial," kata CEO Hyp3r, Carlos Gracia melalui keterangan resmi.
"Kami tidak melihat konten atau informasi yang tidak dapat diakses secara publik oleh orang-orang yang sedang online," kata dia.
Salah satu data yang diambil Hyp3r berupa laman lokasi Instagram, berisi foto-foto dari akun publik. Data itu semula dapat dilihat oleh semua orang dan mereka tidak harus masuk ke akun Instagram.
Baca juga: Instagram dan WhatsApp dapat nama tambahan dari Facebook
Baca juga: Kunci manfaatkan Instagram agar laris berjualan
Baca juga: Akademi Instagram bantu usahawan muda kembangkan bisnis
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019