Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan tanggapan dan apresiasi terhadap penanganan tumpahan minyak di sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang, Jawa Barat.Penanganan tumpahan minyak milik PHE ONWJ sudah cukup bagus. Saya juga cukup sering ke lapangan meninjau melalui pesawat helikopter. Saya melihat oil spillnya cukup tertangani dengan baik. Relief well (RW) YYA-1RW, yang berfungsi menutup sumur YYA-1,
Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menyatakan penanganan insiden tersebut oleh Pertamina sangat baik.
“Penanganan tumpahan minyak milik PHE ONWJ sudah cukup bagus. Saya juga cukup sering ke lapangan meninjau melalui pesawat helikopter. Saya melihat oil spillnya cukup tertangani dengan baik. Relief well (RW) YYA-1RW, yang berfungsi menutup sumur YYA-1, sudah berjalan,” katanya.
Baca juga: Pertamina percepat pengeboran sumur baru guna hentikan tumpahan minyak
Targetnya, dalam 30 hari mendatang, sudah bisa diintersep sumur yang bermasalah.
"Setelah 3-4 hari, mudah-mudahan sumurnya bisa mati, minyak tidak tumpah lagi," tambah Fatar.
Sedangkan platform yang ada, lanjutnya, ditahan saja. Menurut dia, tumpahan minyak di Karawang sudah banyak ditangani sehingga tidak akan banyak lagi dampak lingkungannya.
Baca juga: DLH: tumpahan minyak mentah belum berdampak ke hutan mangrove
Seperti diketahui, sumur YYA-1 merupakan sumur reaktivasi di sekitar 2 kilometer (km) dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat. Gelembung gas muncul sejak Jumat (12/7/), dalam proses pengeboran untuk mengaktifkan kembali sumur YYA-1 untuk diproduksi kandungan minyak dan gasnya (migas).
Baca juga: Tumpahan minyak, ini komentar warga pesisir Jakarta
Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019