Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Provinsi Papua mengingatkan nelayan dan nakhoda kapal agar mewaspadai potensi angin kencang yang terjadi hampir di seluruh wilayah perairan Papua Barat dan Papua.Untuk kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diharapkan memerhatikan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter
"Untuk itu, kami minta kepada nelayan dan nakhoda kapal diharapkan berhati-hati saat melaut," kata Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili di Jayapura, Senin.
Ia menjelaskan potensi angin mencapai 20-25 knot terjadi hampir di seluruh wilayah di perairan Papua Barat dan Papua dan berlaku sejak Senin (12/8) selama 24 jam mulai pukul 09.00 WIT.
Petrus menyebutkan, pihaknya berharap perahu nelayan, nakhoda kapal tongkang, kapal ferry dan kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar harus memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
"Untuk perahu nelayan diharapkan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter," katanya.
Sedangkan untuk nakhoda kapal tongkang diharapkan memerhatikan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kemudian, lanjut dia, untuk nakhoda kapal ferry diharapkan memerhatikan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
"Sementara untuk kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diharapkan memerhatikan kecepatan angin lebih dari 12 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter," katanya.
Petrus Demon Sili meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir pantai dan sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada.
Informasi prakiraan cuaca pelayaran pada Senin, 12 Agustus 2019 itu dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Sorong, Stasiun Meteorologi Biak, dan Stasiun Meteorologi Merauke.
Baca juga: BBMKG sampaikan peringatan gelombang tinggi Papua-Papua Barat
Baca juga: Papua Berpeluang Hujan Disertai Angin Kencang
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi Laut Pasifik
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019