Mazari menuduh Chopra atas jingoisme dan mendukung tindakan pemerintah India di Kashmir, demikian mengutip laporan Hindustan Times, Rabu (21/8).
Jingoisme merupakan pandangan yang terlalu mengagung-agungkan kebesaran dan kekuasaan negeri sendiri atau rasa kesetiaan dan kecintaan kepada tanah air secara berlebih-lebihan
Dalam surat yang ditujukan kepada Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, Mazari mengatakan dukungan terhadap perang yang diutarakan Chopra, termasuk perang nuklir, akan merusak kredibilitas posisi PBB, kecuali Chopra dicopot.
"Semua itu benar-benar bertentangan dengan prinsip-prinsip perdamaian dan niat baik yang seharusnya ditegakkan Chopra sebagai Duta PBB untuk Perdamaian," ujarnya dalam surat tesebut.
Baca juga: Meghan Markle korban rasisme, kata Priyanka Chopra
Sent letter to UNICEF chief regarding UN Goodwill Ambassador for Peace Ms Chopra pic.twitter.com/PQ3vwYjTVz
— Shireen Mazari (@ShireenMazari1) August 21, 2019
Sebelumnya, Priyanka Chopra mendapat serangan verbal, saat ia menjadi pembicara di BeautyCon di Los Angeles Amerika Serikat, pada Agustus.
Seorang peserta diskusi di BeautyCon, bernama Ayesha Malik, asal Pakistan, menuduh Chopra munafik saat sedang membahas kemanusiaan.
Malik mengutip cuitan Priyanka Chopra pada 26 Februari ketika sang aktris menulis "Jai Hind" yang berarti "kemenangan untuk India", di tengah kondisi yang memanas antara India dan Pakistan.
Chopra kemudian menjawab dia seorang patriotik dan dia tidak mendukung perang.
"Perang adalah sesuatu yang tidak saya sukai, tapi, saya seorang patriotik. Saya pikir kita semua berada di sejenis jalan tengah, dan kita harus menjalaninya," kata Chopra.
Baca juga: Priyanka Chopra dituduh pro perang nuklir India-Pakistan
Pewarta: Heppy Ratna Sari
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019