"Kami berharap imbauan itu dapat ditaati masyarakat," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Banten, Kaprawi di Lebak, Selasa.
BPBD Lebak mengoptimalkan imbauan-imbauan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan hutan sehubungan musim kemarau panjang.
Iimbauan tersebut, kata dia, agar masyarakat tidak membakar ilalang yang kering akibat kemarau, sebab pembakaran ilalang dapat menimbulkan kebakaran kawasan hutan adat maupun hutan konservasi.
Selama ini, kata dia, BPBD belum menerima laporan kebakaran hutan, namun kebakaran ilalang belum lama ini terjadi di sekitar Pasir Ona Rangkasbitung seluas empat hektare.
"Beruntung, kebakaran itu tidak meluas ke hutan masyarakat dan hutan adat," katanya.
Menurut dia, selama musim kemarau sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan, sehingga dioptimalkan sosialisasi kepada masyarakat yang membuka ladang agar tidak membakar ilalang.
Selain itu juga masyarakat harus mewaspadai kebakaran permukiman penduduk dengan memperhatikan kabel listrik guna mencegah terjadi kornsleting arus pendek. Biasanya, korsleting itu menimbulkan percikan api dan berpotensi terjadi kebakaran.
"Kita sejak tiga pekan terakhir jumlah kebakaran rumah mencapai puluhan unit dan menimbulkan kerugian hingga ratusan juta rupiah," katanya.
BPBD meminta masyarakat Badui pada musim kemarau itu agar mencegah terjadi musibah kebakaran.
Biasanya, kata dia, kebakaran di permukiman warga Badui, jika sudah memasak makanan agar dimatikan bara api yang ada dalam tungku.
Sebagian besar kebakaran di Badui akibat bara api tidak dimatikan dan di atas tungku terdapat kayu bakar, sehingga kayu bakar mengeluarkan percikan api.
"Kami minta masyarakat dapat mewaspadai kebakaran selama musim kemarau," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak keluarkan peringatan Kewaspadaan Kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak dirikan 7 tenda di lokasi kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak minta petani waspadai kebakaran hutan
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019