Konektivitas menjadi fondasi utama di era industri 4.0 sehingga kolaborasi antarpihak diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengharapkan ‘tech startup’ atau usaha rintisan bidang teknologi untuk mendukung transformasi digital Industri kecil menengah (IKM) di dalam negeri agar semakin berdaya saing.
“Oleh karena itu, IKM diharapkan membuka diri dan berkolaborasi untuk memulai proses transformasi digital dengan bantuan startup sebagai technology provider/ problem solver, di mana inovasi teknologi digital yang dihasilkan merupakan tools yang dapat menjawab kebutuhan industri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.
Menperin menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional “Startup, Tech Provider 4 IKM” di Jakarta.
Menperin memandang, konektivitas menjadi fondasi utama di era industri 4.0 sehingga kolaborasi antarpihak diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang.
Peta jalan Making Indonesia 4.0 menyebutkan salah satu langkah aksi yaitu memberdayakan Industri Kecil Menengah (IKM) melalui teknologi.
Baca juga: Semakin berkembangnya transformasi digital di Indonesia, tantangan keamanan digital meningkat
Transformasi digital menjadi sorotan utama karena jumlah IKM di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam data BPS berjumlah lebih dari 4,4 juta unit usaha yang setara dengan 99 persen dari seluruh unit usaha industri di Indonesia.
Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) melaporkan dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018 bahwa jumlah startup di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 992 startup; 52,6 persen diantaranya atau 522 startup berada di wilayah Jabodetabek.
“Saya yakin, tidak sedikit dari startup tersebut merupakan technology provider yang dapat menghasilkan teknologi digital yang aplikatif dan solutif bagi IKM untuk dimanfaatkan di lini manajerial, produksi, maupun pemasaran,” ujar Airlangga.
Karena itu, lanjutnya, keberadaan startup menjadi hal penting dalam akselerasi transformasi digital IKM melalui penerapan teknologi digital hasil inovasi startup teknologi.
Melalui kebijakan serta pelaksanaan program pembinaan, Kementerian Perindustrian akan senantiasa mendukung IKM dalam menyiapkan diri untuk melakukan transformasi digital, serta mendorong startup teknologi untuk lebih banyak lagi hadir dalam memberikan inovasi teknologi yang tepat kepada IKM.
Selain itu, dunia industri memanggil para akademisi, peneliti, startup, science techno park, untuk bersama-sama membangun industri kecil dan menengah lebih berkelas melalui program startup 4 industry.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyampaikan, Seminar Nasional “Startup, Tech Provider 4 IKM” merupakan langkah dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0 Startup 2019.
Baca juga: Science techno park IPB hasilkan 265 startup
“Acara seminar nasional ini diselenggarakan untuk mensosialisasikan gerakan transformasi digital di Industri Kecil dan Menengah (IKM),” ungkap Gati.
Acara ini digelar dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapan IKM untuk melakukan transformasi digital menuju industri 4.0 dan menguatkan keberadaan dan peran startup teknologi sebagai technology provider bagi IKM.
Selain itu, memunculkan dan membagi kisah sukses implementasi teknologi digital di IKM agar menjadi stimulan bagi IKM lainnya, dan yang tidak kalah penting yaitu pemerintah, dalam hal ini Ditjen IKMA, mendapat masukan terkait kebutuhan pembinaan startup di bidang teknologi industri 4.0 ke depan.
Rangkaian program “Startup 4 Industry 2019”dimulai pada publikasi dan registrasi yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus – 20 Oktober 2019.
Kemudian, dilakukan peluncuran program yang dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada 30 Agustus 2019, dengan rangkaian acara antara lain talksho yang menghadirkan pembicara dari Alpha JWC Ventures, Schneider Indonesia, Asosiasi Cloud Computing Indonesia, dengan moderator yang berasal dari Daily Social.
Baca juga: Bingung cari ide untuk startup? Sri Mulyani: Baca nota keuangan
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019