• Beranda
  • Berita
  • Asap karhutla pekat, puluhan siswa SDN 153 Pekanbaru terserang ISPA

Asap karhutla pekat, puluhan siswa SDN 153 Pekanbaru terserang ISPA

10 September 2019 13:43 WIB
Asap karhutla pekat, puluhan siswa SDN 153 Pekanbaru terserang ISPA
Masjid Raya An-Nur tampak samar-samar ketika kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9/2019). ANTARA FOTO/FB Anggoro/aww.

Jadi belum sempat direalisasi ke RS, sudah keluar pengumuman pulang (libur). Kita akhirnya telepon orangtua untuk jemput anaknya. Mungkin ada yang dibawa ke RS, Puskesmas maupun pulang ke rumah untuk penanganannya.

Puluhan siswa SDN 153 Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru, Riau, terserang infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA karena asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang makin pekat pada Selasa.

“Ruang UKS (Unit Kesehatan Siswa) kita sampai penuh. Kalau saya bilang ada sekitar 20 anak. Itu merata dari kelas tinggi sampai rendah,” kata guru SDN 153, Roza kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan terganggunya kondisi anak didik sebenarnya mulai terlihat sejak Sabtu pekan lalu. Saat itu asap sudah mulai memburuk, namun Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru belum memberi arahan kepada pihak sekolah untuk mengambil langkah antisipasi.

“Dari hari Sabtu anak mulai ada yang pingsan, waktu itu mulai asap tebal,” ujarnya.

Ia mengatakan kondisi udara masih terus tercemar asap dan makin parah pada Senin (9/10) lalu, dan ada lagi ada siswa yang pingsan. Meski anak-anak didik tidak diperkenankan beraktivitas di luar ruang kelas, namun ia mengatakan asap masih terasa hingga ke dalam kelas.

Baca juga: Pekanbaru liburkan sekolah karena kualitas udara memburuk

Baca juga: Asap Karhutla Pekanbaru makin pekat, jarak pandang hanya 800 meter

 

PEKANBARU DISELIMUTI KABUT ASAP, SISWA DILIBURKAN



Pada Senin lalu dinas pendidikan setempat hanya mengeluarkan instruksi untuk memulangkan siswa lebih cepat karena asap makin pekat, namun sekolah tidak libur.

Alhasil, sejak Selasa pagi anak-anak banyak yang mengeluh pusing, sesak nafas dan batuk-batuk. Mereka dibawa ke ruang UKS dan jumlahnya terus bertambah hingga sekitar 20 siswa sehingga ruangan jadi penuh.

Ketika pihak sekolah menelepon RS Thabrani untuk membawa anak-anak agar dapat perawatan lebih baik, Wali Kota Pekanbaru mengeluarkan instruksi untuk meliburkan sekolah dari tingkat SD hingga SMP.

“Jadi belum sempat direalisasi ke RS, sudah keluar pengumuman pulang (libur). Kita akhirnya telepon orangtua untuk jemput anaknya. Mungkin ada yang dibawa ke RS, Puskesmas maupun pulang ke rumah untuk penanganannya,” kata Roza.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus menginstruksikan sekolah diliburkan selama dua hari yakni hari Selasa dan Rabu tanggal 10-11 September 2019 karena pertimbangan pekatnya asap Karhutla sudah dalam status tidak sehat.

"Instruksi libur ini melihat kondisi terkini tentang perkembangan kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru atas kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Diskominfo Pekanbaru Mawardi mengutip perintah Walikota Pekanbaru.

Setelah menerima saran masukan serta kajian teknis dari berbagai OPD terkait, maka Walikota Pekanbaru juga mengintruksikan kepada Sekretaris Kota Pekanbaru untuk menetapkan libur sekolah di semua tingkatan di Kota Pekanbaru tersebut.

Walikota juga memerintahkan kepada Dinas Pendidikan agar sesegera mungkin menginformasikan hal ini secara berjenjang kepada seluruh kepala sekolah.

"Kepada para orang tua juga diminta agar memastikan anak-anaknya tidak berada atau berkeliaran di luar rumah atau ruangan," katanya.

Jikalau tetap ingin beraktifitas di luar ruangan, agar selalu menggunakan masker. "Untuk ketentuan, bagaimana teknis libur itu, akan ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru," kata Mawardi.*

Baca juga: Pemkot Pekanbaru belum liburkan sekolah meski kualitas udara memburuk

Baca juga: Penderita ISPA Pekanbaru capai 5.357 kasus

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019