• Beranda
  • Berita
  • Tiga siswi SMA 1 Sukadana dilarikan ke puskesmas karena kabut asap

Tiga siswi SMA 1 Sukadana dilarikan ke puskesmas karena kabut asap

10 September 2019 16:01 WIB
Tiga siswi SMA 1 Sukadana dilarikan ke puskesmas karena kabut asap
Salah seorang siswi SMAN 1 Sukadana, Kayong Utara,, yang dilarikan ke puskesmas setempat karena mengalami gangguan akibat pengaruh kabut asap yang pekat, Selasa (10/9/19) (HO)

Saya sudah lapor ke dinas provinsi sejak minggu lalu namun belum ada instruksi lanjutan terkait hal tersebut selain disarankan untuk melakukan kegiatan di dalam ruangan saja, namun melihat situasi sekarang belajar di dalam ruangan pun sudah tidak mem

Sebanyak tiga siswi SMAN 1 Sukadana, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar, harus dilarikan ke puskesmas terdekat disebabkan menderita gangguan pada saluran pernapasan yang dipicu pekatnya kabut asap akhir-akhir ini.

"Hari ini tiga siswi SMAN 1 Sukadana dirawat di Puskesmas Sukadana karena sesak nafas," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kayong Utara Almustahar saat dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Selasa.

Berdasarkan laporan yang ia terima, lebih dari 100 siswa SMAN 1 Seponti, Kabupaten Kayong Utara, terserang gejala ISPA mulai dari batuk, bersin, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak nafas.

Baca juga: Kayong utara liburkan sekolah karena kabut asap

Baca juga: Gubernur Riau perintahkan buat posko kesehatan antisipasi kabut asap

 

Dua pekan terbakar, kabut asap meluas ke tiga kecamatan



Menurut dia, kondisi kabut asap yang semakin parah berdampak pada banyak siswa dan guru terserang penyakit batuk dan sakit pernafasan sehingga situasi saat ini sudah tidak memungkinkan untuk meneruskan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Karena asap sudah masuk sampai dalam ruangan guru dan kelas sampai saat ini," kata dia.

Ia berharap, pemerintah daerah dan provinsi segera melakukan tindakan cepat atas kabut asap yang semakin parah. Seperti segera meliburkan kegiatan belajar dan mengajar, membagikan masker dan melakukan pemeriksaan dan pengobatan kepada siswa dan masyarakat umum.

"Saya sudah lapor ke dinas provinsi sejak minggu lalu namun belum ada instruksi lanjutan terkait hal tersebut selain disarankan untuk melakukan kegiatan di dalam ruangan saja, namun melihat situasi sekarang belajar di dalam ruangan pun sudah tidak memungkinkan," ujar dia.*

Baca juga: Kabut asap semakin tebal di Batam

Baca juga: Asap karhutla pekat, puluhan siswa SDN 153 Pekanbaru terserang ISPA

 

Pewarta: Rizal/Teguh
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019