Ratusan wisatawan Pantai Glagah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperebutkan dua gunungan dan sesaji dalam upacara Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Puro Pakualaman di Pantai Glagah.Ini tradisi lama yang dilakukan oleh masyarakat
"Hajad Dalem Labuhan merupakan upacara sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan dan memohon agar Kadipaten Pura Pakualam dan masyarakat bisa selalu diberi keselamatan," kata Abdi Dalem Kadipaten Puro Pakualaman KPH Kusumo Prasoto di Kulon Progo, Selasa.
Ia mengatakan, Hajad Dalem Labuhan yang rutin diselenggarakan tiap 10 Suro ini melarung berbagai macam sayuran, padi dan kain.
Ketiganya dipilih karena berdasarkan kepercayaan, melambangkan kemakmuran.
Baca juga: Grebeg Suro di Gunung Semeru tingkatkan pariwisata Lumajang
"Ini tradisi lama dilakukan oleh masyarakat kita dari Kadipaten. Maknanya doa mohon ke Maha Kuasa atas keselamatan perjalanan kadipaten," kata KPH Kusumo.
Pada Hajad Dalem Labuhan, warga berebut dua gunungan sayur dan padi, serta makanan sesaji. Masyarakat meyakini apa yang mereka ambil merupakan berkah.
Salah satu wisatawan yang memperebutkan gunungan, Sarjiyem mengaku setiap tahun dirinya selalu mengikuti upacara Labuhan. Ia meyakini apa yang ia dapatkan berupa sayuran merupakan berkah.
"Saya mengambil padi. Saya berharap kepada Tuhan selalu melimpahkan rejeki yang banyak," katanya.
Baca juga: Makanan khas 1 Muharram, tumpeng dan apem hingga bubur suro
Pewarta: Sutarmi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019