"PB Djarum patut diapresiasi karena berkat upayanya dalam menggali potensi bibit unggul di bidang bulu tangkis agar bisa menjadi atlet terkenal di tingkat dunia sudah bisa dilihat hasilnya," ujarnya ketika dimintai tanggapannya terkait protes Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap audisi bulu tangkis yang digelar Djarum Foundation dinilai ada eksploitasi anak di Kudus, Rabu.
Apalagi, lanjut dia, pencarian bakat atlet bulu tangkis juga tidak hanya untuk Kabupaten Kudus, melainkan dari berbagai daerah di Tanah Air.
Lain ceritanya, kata dia, ketika atlet yang sudah direkrut ternyata juga merokok, tentunya tidak dibenarkan.
"Kenyataannya, kan tidak demikian. Wajar saja ketika atletnya diminta memakai kaos PB Djarum," ujarnya.
Menurut dia PB Djarum harus melanjutkan program audisi bulu tangkis.
Ia berharap PB Djarum juga optimistis terkait program audisi tersebut nantinya tetap bisa dilanjutkan kembali.
Selain memberikan kesempatan atlet bulu tangkis muda untuk menjadi lebih terkenal di tingkat dunia, program audisi juga memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian masyarakat Kudus.
Salah satunya, terkait jasa penginapan perhotelan di Kudus. Saat audisi umum digelar hotel semakin laris dibanding sebelumnya jarang ada tamu menginap, maka sejak ada audisi semua hotel di Kudus, termasuk kelas melati pun ikut penuh.
Ketika jasa penginapan penuh, lanjut dia, tentunya juga berdampak pada perolehan pajak daerah. B
Baca juga: KPAI: audisi bulutangkis Djarum dekatkan anak pada rokok
Baca juga: KPAI berharap publik lihat masalah audisi bulutangkis secara jernih
Baca juga: Ganjar pasang badan terkait keberlanjutan audisi PB Djarum
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019