Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, merencanakan pemanfaatan 20 sumber mata air baru untuk memenuhi kebutuhan air warga maupun pertanian, terutama pada saat musim kemarau yang seringkali diikuti dengan kekeringan.Dua puluh sumber mata air baru yang ada di Garut ini akan dimanfaatkan dengan menyiapkan pipanisasi
"Dua puluh sumber mata air baru yang ada di Garut ini akan dimanfaatkan dengan menyiapkan pipanisasi," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Kamis.
Baca juga: Garut dilanda kekeringan, air bersih kian sulit
Baca juga: Kekeringan mulai melanda lahan pertanian di Garut
Ia menuturkan Kabupaten Garut memiliki potensi sumber air di sejumlah kecamatan terutama di daerah sekitar pegunungan yang sudah seharusnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemkab Garut, kata dia, siap mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pembangunan pipanisasi air dari titik sumber air ke pemukiman warga maupun areal pertanian. "Investasinya butuh sekitar Rp10 sampai Rp20 miliar," katanya.
Ia menyebutkan sebanyak 20 titik air itu memiliki debit air cukup besar yakni di wilayah utara Garut di Kecamatan Malangbong, kemudian di selatan Garut Kecamatan Peundeuy, Pakenjeng dan Banjarwangi.
Baca juga: BPBD: Hutan di Garut rawan kebakaran saat kemarau
"Ada lima sumber air yang besar dari 20 titik yaitu di Malangbong, Pendeuy, Banjarwangi dan Pakenjeng," katanya.
Ia menambahkan saat ini Kabupaten Garut dilanda kekeringan akibat musim kemarau yang sudah berlangsung sejak Juni 2019 sehingga berdampak pada areal pertanian maupun perkebunan menjadi kering.
Menurut dia, persoalan kekeringan di Garut sudah memprihatinkan sehingga perlu segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak buruk yang lebih besar. "Persoalan kekeringan ini harus segera ada tindakan," katanya.
Baca juga: Warga tangkap macan tutul di kampung Cipari, Garut
Garut diminta optimalkan potensi pariwisata
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019