Kementerian Agama terus berupaya mengembalikan peran optimal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah dalam pembangunan peradaban manusia pascabencana gempa disertai tsunami.Tahun 2020 dari Kementerian Agama akan membangun beberapa gedung yang dibiayai lewat Surat Berharga Syariat Negara (SBSN) untuk kembali merekonstruksi IAIN Palu
"Kementerian Agama dan beberapa kementerian terkait berupaya untuk melakukan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan kembali IAIN Palu," ucap Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin di Palu, Kamis.
IAIN Palu, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di bawah naungan Kemenag menjadi salah satu komponen yang terdampak langsung tsunami pada 28 September 2018. Gedung dan sarana penunjang kegiatan akademik di kampus itu rusak total akibat tsunami.
Selain karena tsunami, IAIN Palu juga menjadi satu komponen sasaran penjarahan oknum-oknum tertentu yang menambah beban perguruan tinggi Islam negeri itu.
Mulai dari uang hingga mesin pendingin ruangan dan aset lainnya hilang karena ulah penjarah. Penjarah juga menghamburkan ijazah para alumnus setelah beberapa hari terjadi tsunami.
Kerugian negara dari bencana itu ditaksir ratusan miliar rupiah.
Oleh karena itu, IAIN Palu butuh perhatian pemerintah untuk bangkit secara optimal pascabencana.
Kamaruddin Amin mengemukakan pada 2020, Kementerian Agama akan kembali membangun beberapa gedung perkuliahan dan gedung pelayanan administrasi akademik untuk IAIN Palu.
"Tahun 2020 dari Kementerian Agama akan membangun beberapa gedung yang dibiayai lewat Surat Berharga Syariat Negara (SBSN) untuk kembali merekonstruksi IAIN Palu," katanya.
Baca juga: Dirjen Pendis motivasi mahasiswa IAIN Palu jadi generasi unggul
Ia menyebut bahwa IAIN Palu aset Kementerian Agama yang strategis di Sulawesi Tengah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul masa kini dan akan datang.
"Eksistensi IAIN Palu ini sangat signifikan sehingga semua dari kita punya komitmen yang sama untuk memulihkan bahkan mengembangkan IAIN Palu pascabencana," kata dia.
Kamaruddin Amin menyampaikan hal itu usai menjadi narasumber kuliah umum semester ganjil Tahun Akademik 2019/2020 di IAIN Palu, Kamis.
Terkait pemulihan kampus itu, Rektor IAIN Palu KH Sagaf S. Pettalongi mengemukakan pemulihan secara perlahan-lahan dan bertahap terus dilangsungkan.
Ia menguraikan pascabencana, IAIN Palu membutuhkan kurang lebih 52 ruang kelas belajar, untuk mengoptimalkan kegiatan akademik dan perkuliahan di kampus tersebut.
Berkaitan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Perencanaan IAIN Palu Kamaruddin mengatakan pascabencana IAIN Palu mendapat bantuan dari pemerintah pada 2019 kurang lebih senilai Rp23 miliar untuk pembangunan dua gedung perkuliahan yang dibangun di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Pada 2020, katanya, IAIN Palu direncanakan kembali menerima bantuan kurang lebih senilai Rp40 miliar dari Kementerian Agama lewat SBSN untuk membangun kurang lebih tiga gedung perkuliahan.
Baca juga: Untad libatkan guru besar IAIN Palu cegah radikalisme
Baca juga: Rektor IAIN Palu anjurkan mahasiswa baru ikut organisasi intra kampus
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019