Ketua MRP Timotius Murib di Jayapura, Sabtu, mengatakan penyaluran bantuan makanan ini pascainsiden rasis yang menyebabkan sekitar 1.200 mahasiswa Papua pulang ke Bumi Cenderawasih.
"Jadi kami sudah bertemu dengan ketua-ketua asrama mahasiswa yang berada di Kota dan Kabupaten Jayapura, intinya akan membantu bahan makanan dulu sambil menunggu kebijakan Gubernur Papua," katanya.
Menurut Timotius, selain pembahasan mengenai penyaluran bantuan bahan makanan, dalam pertemuan dengan ketua-ketua asrama tersebut, mahasiswa Papua yang pulang masih tertutup dan tidak ingin menyampaikan informasi kenapa harus pulang ke Papua.
"Kami sudah tanyakan kenapa pulang semua ke Papua, inilah tugas kami sehingga menanyakan kepada mahasiswa, namun hingga kini masih tertutup, dan MRP sendiri belum mengetahui apa alasannya pulang ke Papua," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Papua Lukas Enembe menyayangkan kepulangan ratusan mahasiswanya ke Bumi Cenderawasih pascaterjadinya kasus rasisme belum lama ini.
"Saya sampaikan waktu itu kalau di NKRI tidak aman akan dipulangkan, tapi daerahnya aman, jadi tidak usah pulang," katanya.
Lukas menjelaskan namun mahasiswa Papua ini bersikeras tetap pulang dengan kemauan sendiri, sehingga pihaknya menjadi bingung untuk mengaturnya.
"Kami akan membicarakan kepulangan mahasiswa tersebut bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan walikota/bupati se-Papua," ujarnya.
Baca juga: Korem 172/PWY bantu data mahasiswa yang kembali ke Papua
Baca juga: Danrem 172/PWY menduga mahasiswa Papua diprovokasi kelompok tertentu
Baca juga: DPR Papua minta pemda berkoordinasi terkait kepulangan mahasiswa
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019