Pengamat ekonomi Aviliani berharap Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) terpilih nantinya mampu menghadapi tantangan berupa perlambatan ekonomi global sehingga tentunya berpengaruh terhadap iklim usaha di Indonesia ke depannya.Salah satu permasalahan yang terdapat dalam bidang ekonomi sekarang adalah adalah lambatnya pertumbuhan ekonomi secara global
"Salah satu permasalahan yang terdapat dalam bidang ekonomi sekarang adalah adalah lambatnya pertumbuhan ekonomi secara global dan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2020 mendatang," kata Aviliani di Jakarta, Sabtu.
Aviliani mengatakan Indonesia bakal terkena dampak, sedangkan dalam tiga tahun terakhir revolusi 4.0 terus berkembang. Dia mempertanyakan bagaimana peran UKM yang juga anggota HIPMI dalam hal ini.
Baca juga: Ketua Umum HIPMI minta penggantinya bantu ciptakan iklim berusaha
"Apabila belum semua memperoleh manfaat, apa yang akan dilakukan HIPMI untuk membantu kondisi UKM yang tertinggal tersebut dalam menghadapi kondisi global yang penuh tantangan," ujar Aviliani.
Menurut Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP HIPMI Bagas Adhadirgha yang juga kandidat ketua nomor urut 1 mengatakan HIPMI akan menjadi organisasi pelayanan dan akan menggelar banyak pelatihan terutama di bidang teknologi informasi.
HIPMI, kata Bagas, akan mendukung pengusaha muda UKM dengan cara menjadikan HIPMI sebagai pusat inkubator sehingga UKM tersebut dapat terverifikasi baik dalam dan luar negeri.
Sedangkan Caketum nomor urut 2, Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI) mengatakan solusi tercepat menghadapi situasi ini adalah dengan investasi.
"Pemerintah harus memiliki komitmen jelas terutama masalah regulasi. Apabila jelas, maka perdagangan akan baik. Selain itu program edukasi juga akan tetap dijalankan," ujarnya.
Sedangkan caketum nomor urut 3, Mardani H Maming (Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI dan mantan Bupati Tanah Bumbu) mengatakan Indonesia boleh bangga bahwa banyak start-up terkenal berasal dari Indonesia walaupun kini tidak 100% persen dikuasai anak bangsa.
Hal tersebut akan menjadi perhatian HIPMI dengan mendorong negara untuk mengambil alih, dengan cara mewajibkan start up tersebut membuka perbankannya di Indonesia, jelas dia.
Permasalahan lain di dunia usaha adalah perusahaan di Indonesia jarang mengadakan pelatihan-pelatihan untuk karyawannya, karena apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia (1:11) dan Vietnam (1:19), jumlah tenaga kerja trampil Indonesia masih sangat sedikit yaitu 1 berbanding 763 (1:763), artinya setiap 763 terampil di indonesia hanya ada 1 orang asing, tambah Mardani.
Puncak Munas HIPMI XVI akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 16 – 18 September mendatang dan menurut rencana akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh lebih dari 2.000 pengusaha muda dari seluruh Indonesia.
Mengenai Ketua Umum HIPMI ke depan akan ditetapkan dalam forum para anggota baik nasional maupun daerah yang akan hadir di Munas tersebut.
Baca juga: HIPMI: Visi teknologi Habibie menginspirasi kalangan pengusaha muda
Baca juga: Hipmi ajarkan mahasiswa UI jadi wirausaha
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019