• Beranda
  • Berita
  • 11.040 titik panas terpantau di wilayah Kalimantan Tengah

11.040 titik panas terpantau di wilayah Kalimantan Tengah

19 September 2019 18:14 WIB
11.040 titik panas terpantau di wilayah Kalimantan Tengah
Petugas Manggala Agni memadamkan kebakaran lahan gambut. (ANTARA FOTO/Ahmad Rizki Prabu/pras).

Saat ini kategori wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan,

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya menyampaikan sebanyak 11.040 titik panas terpantau berada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Berdasar akumulasi data jumlah 'hot spot' tingkat provinsi selama 10 hari terakhir tercatat 11.040 titik panas berada di Kalimantan Tengah," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Cindi Arnelta di Palangka Raya, Kamis.

Dia menerangkan, data jumlah titik panas itu di perbaharui pada 18 September 2019 dengan tingkat kepercayaan 51 hingga 100 persen.

Baca juga: TMC Kalteng lakukan dua kali operasi penyemaian awan

Berdasar data di laman resmi BMKG di https://bmkgpalangkaraya.com/karhutla/titik-panas jumlah titik panas tingkat provinsi yang diperbaharui 18 September 2019, Kalimantan Tengah menduduki peringkat pertama jumlah "hot spot" terbanyak di seluruh wilayah Indonesia selama 10 hari terakhir.

Posisi jumlah "hot spot" terbanyak kedua ditempati Kalimantan Barat sebanyak 4.908 titik panas, disusul Sumatra Selatan 3.339 titik panas dan Jambi sebanyak 2.951 titik panas.

"Saat ini kategori wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan," kata Cindi saat dikonfirmasi terkait jumlah titik panas di Kalteng melalui sambungan telpon.
Baca juga: BMKG: 85 titik panas terdeteksi di Sumatera, Riau masih yang terbanyak
Baca juga: BMKG perkirakan Kalteng berpotensi hujan selama sepekan

Di sisi lain, pihak (BMKG) menyatakan wilayah di Kalimantan Tengah diprediksi berpotensi hujan selama sepekan.

"Berdasarkan data yang diperoleh, potensi hujan di wilayah Kalimantan Tengah secara umum diprediksi terjadi pada 20 hingga 27 September," katanya.

Secara khusus, dia menerangkan pada Jumat 20 September 2019 hujan lokal berpotensi terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kapuas.

Kemudian pada Sabtu 21 September 2019 hujan lokal juga akan terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Kapuas.

Hujan tersebut diperkirakan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, sementara wilayah yang lainnya diperkirakan juga berpotensi berawan dan juga berasap.

Baca juga: Pemko Palangka Raya perpanjang libur sekolah karena kabut asap

 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019