"TMC (teknologi modifikasi cuaca) semuanya berjalan efektif dan sudah bisa mengurangi asap yang ada di Riau," kata Hadi Tjahjanto seusai berziarah di Makam Jenderal Besar Soedirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, Kamis.
Hadi mengatakan penerapan modifikasi cuaca untuk menangani karhutla di Riau juga didukung oleh "water bombing" dari unit water helikopter TNI AU serta pasukan TNI AD untuk memastikan titik api.
Baca juga: Karhutla kian memburuk, Kepala BNPB-Panglima TNI tinjau Riau
Selain itu, menurut dia, personel yang diterjunkan di Riau juga telah ditambah kekuatannya menjadi 5.800 personel yang terdiri atas 2.200 TNI dan 2.220 dari Polri.
"Kemudian dari unsur-unsur pecinta lingkungan dan termasuk pos-pos yang ada di Riau ada 120 pos dan sudah kita tambah 30 pos lagi sesuai dengan laporan hotspot yang dilaporkan," kata dia.
Hingga saat ini, Hadi mengatakan sudah ada 44 titik api yang bisa dipadamkan. Kendati sudah padam, upaya masih terus dilakukan untuk menangani asap yang masih muncul dari lahan gambut. "Hanya asap saja, apinya sudah hilang," kata dia.
Baca juga: Panglima TNI komitmen copot anak buah yang gagal tanggulangi Karhutla
Upaya yang sama juga dilakukan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Untuk membuat hujan buatan di wilayah itu, menurut dia, tim yang diterjunkan masih berupaya mencari awan-awan aktif yang dapat disemai menjadi hujan.
"Termasuk pasukan darat yang ada di Palangka Raya dan Pontianak terus bekerja untuk mematikan titik-titik api sesuai dengan hasil monitoring dari satelit," kata Hadi.
Baca juga: Menkopulhukam bersama Panglima TNI dan Kapolri kunjungi Kalteng
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019