"Kalau kita sekolah tapi tidak memedulikan lingkungan itu sama saja tidak usah sekolah. Mendingan kita peduli dengan anak cucu kita nanti. Supaya saat kita besar nanti bisa hidup damai tanpa adanya kerusakan akibat perubahan iklim," kata Raushan dari Sekolah Alam Indonesia Cipedak, salah satu peserta aksi Jeda untuk Iklim.
Raushan bersama 30 teman dan tiga guru dari sekolahnya ada di antara orang-orang yang mengikuti seruan remaja aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, untuk melakukan aksi iklim guna menyadarkan pemerintah dan masyarakat mengenai urgensi pengendalian perubahan iklim dan dampaknya.
Pelajar kelas dua Sekolah Menengah Pertama itu mengatakan, jika pemerintah Indonesia tidak serius mengekang perubahan iklim dari sekarang maka generasi masa depan bangsa akan menghadapi beban berat akibat perubahan iklim.
Pemerintah, menurut dia, juga harus bertindak cepat mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Pulau Kalimantan dan Sumatera supaya kekuatan hutan untuk menyerap karbon, penyebab pemanasan global, tetap terjaga.
"Pemerintah harus cepat mengatasi perubahan iklim karena kalau mereka cuma peduli ekonomi, misalnya nanti ekonomi Indonesia akan maju tapi iklimnya tidak, sama saja masyarakat kita banyak yang akan mati, seperti (akibat) asap yang sekarang di Riau," katanya.
Baca juga: GGGI: Komitmen kementerian-pemprov kunci kendalikan perubahan iklim
Yulia, yang mengajak kedua anaknya mengikuti aksi iklim, mengemukakan pentingnya pengekangan perubahan iklim dan dampaknya bagi generasi muda.
"Isu sosial dan lingkungan itu tidak bisa dipisahkan. Kita mikirin masa depan anak cucu kita semua, krisis iklim permasalahan kita semua," ujar Yulia, yang datang bersama anaknya yang berusia 25 tahun dan tujuh tahun.
Raushan dan Yulia bersama ratusan orang lainnya berjalan berarak dari Taman Cut Meutia menuju Balai Kota Jakarta hingga Taman Aspirasi yang berada di seberang Istana Negara dalam aksi iklim tersebut.
Selain di Jakarta, aksi iklim dilakukan di 18 kota besar lain di Indonesia seperti Aceh, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Palu, dan Kupang.
Baca juga:
Generasi muda berunjuk rasa untuk urgensi kesadaran perubahan iklim
Menteri LHK usulkan mangrove dibawa ke KTT Aksi Iklim PBB
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019