Sampai saat ini stok kami terbatas, karena kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas enam bulan ke depan
Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat telah membagikan 17.300 masker kepada warga sebagai upaya mencegah meningkatnya kasus ISPA akibat kabut asap karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang menyelimuti daerah itu sejak sepekan terakhir.
"Data sampai Kamis (19/9), kita sudah distribusi 346 kotak masker, satu kotak berisi 50 lembar, jadi total sudah 17.300," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dharmasraya Rahmadian di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menjelaskan masker dibagikan kepada masyarakat melalui masing-masing puskesmas. Masker tersebut sebagian merupakan bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sumbar mengingat stok pemda setempat yang terbatas.
"Sampai saat ini stok kami terbatas, karena kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas enam bulan ke depan," kata dia.
Ia menyebut kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kabupaten Dharmasraya mengalami peningkatan akibat kabut asap karhutla.
Baca juga: Kualitas udara memburuk, Pemkab Tanah Datar bagikan masker gratis
Berdasarkan data, tercatat pada 11 September ada 61 kasus ISPA. Angka itu naik menjadi 119 kasus pada 18 September.
"Data tersebut diambil dari 14 puskesmas yang ada di Dharmasraya. Sebagian besar penderita balita dan anak-anak," kata dia.
Pemerintah kabupaten setempat juga telah memperpanjang libur sekolah untuk dua hari ke depan berhubung daerah itu masih diselimuti kabut asap karhutla.
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 420/5421/DISDIK-2019, libur sekolah diperpanjang sampai Sabtu (21/9) untuk jenjang PAUD hingga SMA atau sederajat. Sebelumnya, telah libur dari 17 sampai 19 September 2019.
"Langkah ini diambil juga untuk mengantisipasi peningkatan kasus ISPA di Dharmasraya, mengingat kualitas udara masih pada kategori tidak sehat," kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan.
Baca juga: Dinkes bagikan 10.000 masker untuk warga Banjarmasin terdampak asap
Baca juga: Komunitas motor antik karimun bagikan ribuan masker
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019