Sejumlah prestasi yang ditorehkan civitas akademika sepanjang tahun 2019 mendapat apresiasi dari Rektor Prof Dr H Sutarto Hadi karena dinilai sebagai capaian paling spesial.
"Peraih paten mendapat penghargaan sekaligus uang Rp15 juta per paten. Saya sangat senang karena dari target 5 paten sesuai kontrak saya dengan Pak Menteri, Alhamdulilah tahun ini berhasil tercipta 15 paten," tutur Sutarto.
2019 jadi tahun membahagiakan bagi ULM. Deretan prestasi mahasiswa dan dosen banyak ditorehkan serta puncaknya institusi meraih Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Dari 4.500 perguruan tinggi seluruh Indonesia, hanya ada 94 universitas yang institusinya meraih akreditasi A.
Dia berharap, penghargaan bagi yang berprestasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat memotivasi dosen lain agar bisa meraih hal serupa ke depan.
Apalagi mulai tahun depan, Sutarto mewajibkan setiap dosen harus meneliti sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Bahkan, rektorat bakal menyiapkan dana minimal Rp20 miliar dari anggaran universitas untuk kegiatan penelitian.
"Sehingga kalau seluruh dosen meneliti, dalam setahun paling tidak ada 300 sampai 400 judul penelitian yang bisa masuk di jurnal nasional dan internasional serta mendapat paten yang juga lebih banyak," katanya.
Baca juga: Arini, hafiz dan beasiswa kuliah
Baca juga: Adaro kucurkan Rp12,5 miliar beasiswa 128 mahasiswa ULM
Banjir prestasi
Sedangkan dosen-dosen berprestasi lainnya juga diganjar penghargaan, seperti yang berhasil menyelesaikan studi Doktor (S3), pengabdian selama 30 tahun serta dosen berprestasi bidang Sains dan Teknologi serta kategori Sosial Humaniora.
Kemudian penghargaan khusus untuk tenaga pustakawan berprestasi serta pencipta aplikasi "Siperkasa" yang berhasil meraih skor tertinggi 92,55 dengan predikat sangat memuaskan dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklat-Pim) Tingkat III Angkatan 2 Tahun 2019 yaitu Kabag Kerjasama dan Humas ULM Siti Aisyah.
Mahasiswa atau lulusan terbaik tahun akademik 2018-2019 juga mendapat penghargaan dari tokoh pendiri ULM G Kosasie. Kemudian sejumlah mahasiswa berprestasi tingkat nasional juga diberikan hadiah khusus dari rektor.
Enam Program Studi yang meraih Akreditasi A tahun ini juga mendapat penghargaan dari Rektor, yaitu Program Magister Ekonomi Pertanian, Prodi S1 Pendidikan Anak Usia Dini, S1 Pendidikan Biologi, S1 Ilmu Kelautan, S1 Prodi Agribisnis, dan S1 Peternakan.
"Saat ini sudah 24 prodi berakreditasi A.
Jadi 90 persen lebih prodi di ULM akreditasinya A dan B. Capaian ini tentu membahagiakan di tengah semakin beratnya persyaratan dan kriteria dalam mengelola prodi," ujar Sutarto.
Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat ramah mahasiswa difabel
Baca juga: Pesan damai dari mahasiswa Papua di Kalsel
Nota kesepahaman
Pada kesempatan itu, Rektor ULM juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pihak seperti Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan, Bank Kalsel, Bank Mandiri dan PT Arutmin.
Sutarto menuturkan, universitas yang didirikan pada tanggal 21 September 1958 hingga menginjak usianya 61 tahun kini, tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi semua pihak di Bumi Lambung Mangkurat.
Salah satunya yang paling komitmen terus mendorong kemajuan ULM yaitu Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor yang pada kesempatan Dies Natalis tahun ini menyerahkan bantuan Rp4.800.000.000.
Dalam sambutannya, Gubernur Sahbirin Noor menyatakan jika ULM adalah perguruan tinggi kebanggaan rakyat Banua Kalimantan Selatan, sehingga eksistensinya harus betul-betul dijaga dalam semangat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
"Saya berharap ULM terus berkreasi dan berinovasi melahirkan lulusan berkualitas dan berdaya saing. Jadi, mahasiswa setelah lulus tidak bingung mencari pekerjaan, tapi pekerjaan yang menunggu lulusan ULM untuk bergabung," kata Gubernur yang akrab disapa Paman Birin.
Baca juga: Balittra dan ULM sepakat kembangkan desain infrastruktur lahan rawa
Baca juga: ULM gunakan mobil listrik untuk operasional kampus
Banjir bantuan
Bantuan lainnya juga diserahkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan senilai Rp 500 juta untuk beasiswa mahasiswa Fakultas Kedokteran ULM.
Kemudian dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalsel senilai Rp 180.000.000 untuk beasiswa 20 mahasiswa.
Terakhir ada bantuan dari PT Adaro Indonesia Rp12,5 miliar untuk program beasiswa Indonesia Bright Future Leaders (IBFL) bagi 128 mahasiswa ULM.
Pada Sidang Senat Terbuka Dies Natalis yang dibuka oleh Ketua Senat ULM Prof Dr H Gusti Muhammad Hatta itu, turut hadir Prof Ahmad Rozelan Yunus dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka yang menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul
HLI Work Force Characteristic and IR 4.0: Psychometrics Profiling Perspective.
Turut hadir pula para guru besar dan pimpinan ULM seperti Wakil Rektor I Bidang Akademik Dr Aminuddina Prahatama Putra, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Dr Achmad Syamsu Hidayat, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Muhammad Fauzi dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin.
Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019