Perolehan poin Alfan berhasil melampaui pesaing dari tuan rumah, Yanna Ardiyanto (medali perak) yang hanya mendapat 29 poin, dan Ade Candra Dinata (medali perunggu) dari Jawa Tengah dengan 21 poin.
"Strategi saya sabar dan tidak mau jatuh. Berusaha semaksimal mungkin meski di pijakan terakhir memang agak sulit untuk dapat poinnya," tutur Alfan saat ditemui usai pertandingan di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro Jakarta, Rabu.
Baca juga: Hadapi SEA Games 2019, Joko Kuncoro akui masih lemah di "start block"
Alfan menceritakan sebenarnya ia merupakan atlet spesialis Boulder, namun karena kesalahan pendaftaran dari kontingen Jawa Timur, ia harus berlomba di nomor Lead.
Meski terjadi kesalahan, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya ini justru sukses mengamankan kemenangan dan menyumbangkan medali emas bagi Jawa Timur dari cabang olahraga panjat tebing yang baru pertama kali dilombakan di Pomnas ini.
"Sebetulnya spesialis boulder, salah kategori dari Jawa Timur-nya. Pas dengar masuk ke lead ya tentu kaget, tapi tidak menyangka justru malah dapat emas," pungkas Alfan.
Baca juga: Tundukkan Jatim, tim Jabar jawara futsal putri
Baca juga: Meski bau gas air mata, kejuaraan atletik POMNAS tetap berlanjut
Sementara itu, atlet DKI Jakarta Yanna Ardiyanto yang berada di peringkat kedua (medali perak), mengaku kurang puas dengan hasil perlombaan tersebut.
Ia mengaku kurang persiapan, sehingga mempengaruhi performanya dalam perlombaan hari ini.
"Persiapannya kurang, jadinya kurang maksimal. Saya persiapan hanya sekitar satu bulan sementara yang lain ada yang sudah tiga bulan lebih awal. Saya persiapannya kurang karena memang dimasukkan ke timnya agak telat," ujar Yanna.
Sementara di nomor Lead putri, medali emas berhasil direbut oleh Dyah Puspitaningtyas asal D.I. Yogyakarta dengan perolehan 27 poin.
Sedangkan medali perak jatuh kepada Nurul Maghfirah Hamzah (Sulawesi Selatan) dengan hitungan waktu empat menit 34 detik, dan medali perunggu diberikan kepada Akbar Baniatun (Jawa Tengah) dengan catatan waktu enam menit.
Nurul dan Akbar mendapat poin kembar, yaitu 25 sehingga dewan juri memutuskan untuk menentukan peringkat berdasarkan catatan waktu perlombaan.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019