Kementerian Agama akan menggelar Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) tingkat Nasional IX di Makassar untuk menangkal radikalisme generasi Z.Gairah keagamaan remaja harus disalurkan sesuai dengan proporsi dan tahapan usianya dengan aktivitas yang membawa kebaikan
"Radikalisme di kalangan generasi Z menurut survei mencapai 38 persen. Kita harus melakukan sesuatu untuk meredamnya," kata Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag Rohmat Mulyana pada jumpa pers di kantornya di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan Pentas PAI akan diikuti peserta didik dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK. Nantinya mereka bersaing dalam bidang keterampilan dan seni Islami. Pentas PAI akan diselenggarakan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, 9-14 Oktober 2019.
Generasi Z, kata dia, disasar karena mudah terpapar radikalisme melalui internet terlebih pada era teknologi informasi saat ini. Hoaks dan radikalisme di kalangan remaja menjadi fenomena yang cukup meresahkan.
Baca juga: Pentas PAI untuk gali potensi anak
Pada era digital, lanjut dia, generasi muda telah menjadi target penyebaran radikalisme dan menjadi ajang penyemaian berita bohong. Anak-anak sekolah berusia remaja adalah pengguna internet dan media sosial dengan intensitas tinggi.
"Hal ini membuat mereka rentan dengan doktrinasi berselubung agama" katanya.
Di sisi lain, dia mengatakan terdapat kegiatan kerohanian Islam (rohis) di sekolah yang pada beberapa kasus malah menjadi pintu masuk radikalisme dan pemahaman agama sempit.
"Desain kegiatan Pentas PAI ini adalah internalisasi nilai-nilai ajaran Islam sehari-hari dalam bentuk lomba. Ide-ide pluralisme akan masuk dalam tema-tema perlombaan, seperti dalam lomba pidato, debat, nasyid, dan cerdas cermat," kata dia.
Menurut dia, aktivitas dalam perhelatan itu memotivasi remaja dalam mencintai dan mempelajari ajaran agama Islam. Tahun ini Pentas PAI diikuti 1.200 peserta dan pendamping dari seluruh Indonesia
Kompetisi bertema "Keberagamaan Generasi Milenial Yang Moderat" itu, memperlombakan 10 cabang. yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), pidato, Musabaqoh Hifdzil Quran (MHQ), Cerdas Cermat, Kaligrafi, Nasyid, Debat PAI, Kreasi Busana, Penulisan Cerita Remaja Islami, dan Lomba Karya Ilmiah Remaja.
"Pentas PAI diharapkan menciptakan tradisi kegiatan keagamaan peserta didik yang relevan dan kontekstual. Gairah keagamaan remaja harus disalurkan sesuai dengan proporsi dan tahapan usianya dengan aktivitas yang membawa kebaikan, bukan aktivitas yang mendatangkan banyak kerusakan," kata dia.
Baca juga: Pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sudah merata di daerah
Baca juga: Kemenag Gelar Pentas PAI Bagi Siswa Sekolah
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019