Wartawan SANA mengatakan selama 19 hari berturut-turut, gerilyawan An-Nusra menghalangi warga sipil mendekati koridor Abu Ad-Duhour, sehingga mereka bisa menggunakan warga sipil tersebut sebagai perisai manusia.
Baca juga: Presiden Turki: Zona aman Idlib Suriah perlahan hilang
Wartawan itu mengatakan persiapan buat pemerintah untuk menerima orang yang mau pergi masih siaga penuh; ambulans, pos pemeriksa kesehatan, bus dan truk yang berisi makanan tersedia di koridor tersebut.
Jabhat An-Nusra juga merusak jalan menuju koridor Abu Ad-Duhour di sebelah tenggara Dilib dalam upaya menghalangi warga sipil pergi ke tempat aman.
Wartawan SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu-- di Hama mengatakan gerilyawan An-Nusra membuldoser jalan menuju Abu Ad-Duhour di beberapa tempat dan memasang penghalang jalan serta batu guna mencegah mobil yang mengangkut warga lokal sampai ke koridor tersebut.
Baca juga: Serangan udara Rusia-Suriah tewaskan 50 orang di Idlib
Itu terjadi saat protes oleh warga lokal terhadap gerilyawan meningkat, dan warga lokal menuntut mereka diizinkan pergi ke daerah yang dikuasai pemerintah Suriah,
Sementara itu, pemerintah telah melakukan semua langkah yang perlu dan persiapan logistik untuk menerima warga yang ada di daerah yang dikuasai gerilyawan. Bantuan dan bantuan medis tersedia selain makanan dan bus untuk mengangkut mereka ke pusat penampungan.
Baca juga: lavrov kecam kebungkaman mengenai kehadiran pelaku teror di Idlib
Sumber: SANA
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019