Bantuan berupa kursi roda dan tongkat bagi penyandang disabilitas dan diserahkan relawan CCI bersama Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Maluku bagi para korban gempa bumi di desa Liang dan Waai kecamatan Salahutu kabupaten Maluku Tengah, Jumat.
Direktur CCI Dwi Prihandini menyatakan, bantuan kursi roda dan tongkat diberikan bagi masyarakat Maluku yang terdampak gempa dengan kondisi berat dan sangat membutuhkan bantuan.
"Setelah saya mendengar informasi banyak masyarakat yang terdampak bencana, saya menghubungi semua relawan CCI di Ambon, bersama beberapa yayasan seperti YPIM, HWDI dan yayasan rumah beta untuk bergerak bersama menyerahkan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan," katanya.
Baca juga: Pengungsi pascagempa Ambon 95.256 jiwa
Ia menjelaskan, selain memberikan bantuan kursi roda, juga menyerahkan bantuan makanan kepada penyandang disabilitas lainnya.
CCI lanjutnya juga memberikan bantuan santunan sebesar Rp1 juta kepada 11 perwakilan keluarga korban meninggal dunia.
"Sejauh ini kita telah menyerahkan santunan kepada 11 keluarga korban meninggal dunia, sisanya secara bertahap menyusul akan diberikan yang diwakilkan tim relawan CCI," ujarnya.
Bantuan kebutuhan pokok berupa beras, mie instan, minyak goreng, biskuit, tikar, selimut juga telah disalurkan kepada pengungsi yang membutuhkan.
Baca juga: Mensos ajak pengungsi Ambon kembali ke rumah
"Saya berharap bantuan yang diberikan bermanfaat dan masyarakat yang semantara berada di lokasi pengungsian bisa cepat pulih secara fisik dan psikologis, dan bisa kembali ke rumah," kata Dwi.
Sementara itu penerima bantuan Koce Resimanuk, menyatakan syukur dan terima kasih atas bantuan kursi roda yang diberikan CCI.
Bantuan kursi roda katanya, sangat membantu suami yang saat ini sakit dan tidak bisa berjalan, bantuan ini sangat bermanfaat.
"Bukan hanya bantuan kursi roda yang diterima, tetapi beasiswa bagi anak kami. Saya mengucapkan terima kasih banyak atas topangan yang diberikan selama ini bagi kami," kata koce.
Baca juga: Pengungsi Batu Gajah direlokasi bertahap
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019