Turnamen ini sebagai wadah untuk mempererat kekeluargaan di kalangan anggotanya.
"Turnamen ini diselenggarakan tanggal 13 - 27 Oktober melibatkan 10 tim terdiri atas berbagai angkatan anggota HIPMI Jaya serta ada juga tim dari anggota HIPMI daerah lain," kata Ichsan Rachmansyah Sofyan selaku Ketua Panitia HIPMI Jaya Cup 2019 di Jakarta, Minggu (14/10).
Ichsan mengatakan, animo peserta mengikuti ajang ini setiap tahun sangat tinggi. Kalau tahun 2018 hanya diikuti tujuh tim, maka HIPMI Jaya Cup 2019 diikuti 10 tim.
Setiap tim terdiri dari 25 pemain (7 pemain dan 18 cadangan) yang akan bertanding selama 20 menit setiap babaknya.
"Sengaja pemain dibuat banyak setiap tim mengingat kegiatan ini bertujuan mempererat tali kekeluargaan," kata Ichsan.
Baca juga: Ketum HIPMI janji serahkan 100 nama pengusaha ke Presiden
Baca juga: Animo mahasiswa untuk menjadi pengusaha sangat besar Ichsan mengatakan, saat closing akan dilaksanakan MoU dengan APPI (Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia) serta dihadiri pemain profesional Indonesia seperti Ponaryo Astaman, Firman Utina, Bambang Pamungkas, Marcus Horison dan anggota APPI lainnya.
Salah satu agenda dari MoU ini adalah HIPMI Jaya akan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi anggota APPI. Artinya setelah pensiun dari sepak bola mereka tidak kaget lagi menjadi pengusaha.
Dalam ajang ini juga akan diserahkan bantuan kepada Alfin (pemain U16 yang menjadi korban gempa di Maluku hingga tidak sadarkan diri sampai sekarang).
Ichsan mengatakan di luar negeri pemain sepak bolah beralih menjadi pengusaha merupakan hal yang biasa. Termasuk Platini yang kekayaannya saat ini lebih tinggi dari honor Christian Ronaldo (pemain termahal) setelah sukses menjadi pengusaha.
Ketua HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan HIPMI terpanggil menjalin kerja sama dengan APPI dalam upaya memajukan olah raga sepak bola di Indonesia.
"Kami ingin mempersiapkan pemain sepak bola di Indonesia untuk menjadi pengusaha sehingga setelah mereka pensiun untuk menjalankan usaha tidak terkaget-kaget lagi," ujar Afifuddin Kalla.
Baca juga: HIPMI Jaya gandeng universitas kembangkan ekonomi kreatif
Baca juga: Ketum Hipmi Jaya ingatkan anggotanya untuk saling berkolaborasi
Banyak ragam bisnis yang dapat digarap pemain sepak bola mengingat mereka sudah memiliki nama.
Misalnya membuka sekolah olah raga, produk makanan sehat, alat-alat olah raga dan masih banyak lainnya.
Bentuk pelatihannya, kata Afifuddin Kalla, lebih bersifat coaching clinic termasuk membuka wawasan bisnis yang dapat digarap dari pemain sepak bola.
Afifuddin membenarkan turnamen futsal ini diselenggarakan selama masa kepemimpinannya dengan tujuan mempererat persaudaraan antara anggota HIPMI Jaya.
Diharapkan Ketua HIPMI Jaya mendatang tetap melanjutkan kegiatan ini.
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019