Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, Kamis, mengatakan hujan bersifat korosif disebabkan hujan yang membawa partikel-partikel asap.
"Hujan korosif berbahaya jika bersentuhan langsung dengan kulit atau kepala," ujar Beny.
Pantauan Antara, hujan di Kota Palembang berlangsung rentang pukul 13.30 WIB hingga pukul 14.30 WIB, namun usai reda masih tampak asap dengan intensitas kecil, meskipun udara cenderung menjadi lebih segar dibanding Kamis pagi.
Menurut dia, hujan tersebut sudah diprediksi seiring fenomena pergerakan uap air di Samudera Hindia yang mempertemukan aliran massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa.
Baca juga: Asap masih selimuti Palembang meski diguyur hujan
Baca juga: Asap pekat, sekolah di Palembang perpanjang libur
Asap kembali ganggu penerbangan di Bandara SMB II Palembang
Hujan intensitas sedang hingga lebat juga diperkirakan mengguyur Kabupaten Musi Rawas, Muratara, Empat Lawang, Musi Banyuasin, Lahat, PALI, OKU, OKU Selatan, Muara Enim, Kota Prabumulih, Palembang, Lubuklinggau dan Pagaralam.
"Sedangkan untuk potensi hujan ringan terjadi di Kabupaten Banyuasin, OKI, Ogan Ilir dan OKU Timur," katanya.
Meskipun hujan, namun BMKG memperkirakan masih mungkin asap kembali menyelimuti Kota Palembang esok hari lantaran sumber asap di Kabupaten OKI masih bertitik panas yang tidak terpapar hujan.
"Agar asap hilang seluruhnya, di wilayah kebakaran hutan, kebun dan lahan harus diguyuri hujan dengan sistem konvektif berskala Meso, karena hujan yang diakibatkannya berlangsung lama serta biasanya terjadi pada malam hingga pagi hari," kata Beny.
Sementara salah seorang warga Palembang, Rani Fadhilah mengatakan bersyukur karena hujan telah mengguyur wilayah tersebut meskipun tidak berlangsung lama.
"Bagi kami yang penting asapnya tidak terlalu pekat, walaupun besok asap pekat lagi paling tidak hari ini ada sedikit udara segar," kata Rani.*
Baca juga: Ojek daring di palembang pasrah menghadapi asap
Baca juga: Dinkes Palembang kembali bagikan masker hindari asap Karhutla
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019