“Kendi itu berbahan dasar tanah liat, jadi lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan tempat penyimpanan air minum jenis lain yang berbahan dasar plastik,“ katanya, di Purwakarta, Jumat.
Ia menyarankan agar perkantoran di lingkungan Pemkab Purwakarta menggunakan kendi, karena pihaknya tidak ragu kalau barang itu lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan dispenser.
Baca juga: Serunya menghias kendi bersama ABK di museum
Hal lain, Purwakarta memang dikenal sebagai salah satu daerah sentra kerajinan berbahan dasar tanah liat. Kecamatan Plered menjadi andalan dalam pengembangan ekonomi kreatif produk keramik. Kendi merupakan salah satu produk yang dihasilkan.
“Jadi kendinya bisa didesain ulang agar bentuknya lebih besar seperti dispenser. Sehingga bisa digunakan untuk penyimpanan air minum bagi pegawai di kantor. Para pegawai biasa membawa mug sendiri kan. Nah, ambil air minumnya di kendi besar itu,” kata bupati.
Menurut dia, banyak manfaat yang bisa diraih selain aspek pemeliharaan lingkungan. Penggunaan kendi tersebut dapat menciptakan pangsa pasar baru bagi produk keramik Plered.
“Pasar Eropa, China dan Amerika selain Asia selama ini menjadi target pasar keramik Plered. Itu perlu terus kita dorong. Tetapi, kita tidak boleh melupakan pangsa pasar lokal Purwakarta. Jadi saat ini Pemkab Purwakarta memberikan contoh penggunaan produk Plered untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Baca juga: Kemenperin tingkatkan kemampuan perajin keramik Plered
Baca juga: Purwakarta tata kawasan kuliner sate maranggi di Plered
Baca juga: Keramik Plered tembus pasar internasional
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019