Dia mengatakan sudah banyak pihak yang ingin kerja sama dengan Pemprov Bali untuk mengelolanya, namun masih terkendala dengan masalah tipping fee.
"Masyarakat kita masih agak keberatan membayar sejumlah tipping fee untuk membuang sampah karena mungkin kebudayaan kita berbeda di sini," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu saat menerima audiensi dari Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Judit Pach, di Denpasar, Kamis.
Baca juga: Wagub Bali dorong upaya intensif tangani sampah
Oleh karena itu, dia mengharapkan Pemerintah Hungaria bisa memberikan solusi yang baru akan permasalahan tersebut. Selain itu, jika pihak PLN sudah bersedia membeli energi listrik yang dihasilkan dari sampah plastik.
"Kami masih mengupayakan proses pemilahan sampah sehingga menghasilkan energi tersebut," ucapnya yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah begitu banyaknya sampah yang masuk ke TPA Suwung setiap hari.
"Sampah dari daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan masuk ke Suwung, sehingga penumpukan semakin banyak," ujarnya.
Baca juga: Sampah plastik ancam "surganya" pariwisata Indonesia
Untuk itu ia ingin ke depan TPA di Bali bisa ditambah untuk mengurangi penumpukan tersebut. Dia mengakui keadaan TPA Suwung di Kota Denpasar sekarang sudah semakin membaik dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Hal lain yang menjadi topik dalam pertemuan tersebut adalah masalah ketersediaan air bersih. Bali juga diprediksi akan mengalami masalah air bersih beberapa tahun ke depan, sehingga pemerintah ingin menanggulangi permasalahan tersebut secepatnya.
Dubes Judit Pach dalam kesempatan itu mengatakan tertarik untuk bekerja sama di bidang pengelolaan sampah dengan Bali. Untuk itu ia mengaku pihaknya telah bertemu dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya untuk membicarakan.
"Bapak Basuki waktu itu menyambut baik rencana kami, dan bersedia memfasilitasi. Atas saran Beliau juga maka kami menghubungi Pemprov Bali untuk membicarakan rencana lanjutan," katanya.
Demi menunjukkan keseriusan tersebut Dubes Pach mengatakan tenaga-tenaga ahli dari perusahaan di Hungaria akan datang ke Bali sekitar November atau Desember mendatang guna melakukan observasi terhadap keadaan TPA Suwung.
"Mereka akan survei lebih dahulu serta melakukan penelitian apa saja yang perlu dilakukan di TPA tersebut," ujarnya.
Ia sangat yakin teknologi yang diterapkan di Hungaria bisa diimplementasikan di Bali. Sementara mengenai permasalahan air bersih, ia yakin bisa bekerja sama dengan Bali karena Hungaria telah mempunyai teknologi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019