Director of Capital Markets Colliers International Indonesia, Steve Atherton, dalam keterangan di Jakarta, Jumat, menyatakan properti yang akan berkembang pesat terutama yang berada di dekat lintasan jalur MRT dan LRT.
"(MRT dan LRT) ini telah dibangun untuk membenahi kualitas perkotaan di Jakarta seperti mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas, meningkatkan mobilitas penduduk, serta meningkatkan nilai properti.
Selain itu, Steve juga mengapresiasi rencana Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang berencana menginvestasikan sekitar 40 miliar dolar AS, termasuk meningkatkan infrastruktur transportasi dan sanitasi.
Sebelumnya, lembaga riset Jakarta Property Institute mendorong agar pemerintah DKI Jakarta membangun hunian ke atas atau vertikal sebagai solusi mengatasi kepadatan ruang akibat perencanaan tata kota yang kurang efektif.
"Jakarta sangat padat tapi pembangunannya melebar horizontal, membuat penggunaan lahan tidak efisien. Jakarta perlu membangun hunian vertikal," ujar Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute Wendy Haryanto saat media visit ke Kantor LKBN ANTARA, Kamis (18/7).
Wendy mengatakan pembangunan hunian vertikal itu juga untuk mengatasi mahalnya harga properti yang salah satunya disebabkan oleh lahan yang semakin terbatas.
Selain itu, mahalnya hunian di Jakarta juga disebabkan karena harga tanah yang tinggi, sehingga hunian terjangkau nonsubsidi yang dibangun pengembang sebagai program dari kebijakan sosial berakhir tak efektif.
Wendy menambahkan kehadiran sarana transportasi seperti MRT dan LRT juga bisa jadi kunci pemanfaatan lahan yang lebih efisien, terutama bagi area dekat stasiun, yang dapat dikembangkan dengan lebih optimal.
Baca juga: Dampak MRT masih belum terasa terhadap kinerja properti
Baca juga: Konsultan: Tingkat serapan apartemen bakal terdampak perang dagang
Baca juga: Konsultan: Peningkatan pasar properti Jakarta diprediksi gradual
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019