Organisasi kemanusiaan Clerry Cleffy Institute (CCI) melakukan psikoedukasi penguatan psikososial setelah bencana gempa bumi di Kota Ambon, Provinsi Maluku, beberapa waktu lalu..Kegiatan psikoedukasi dilakukan terkait pengayaan psikologis yang diberikan kepada pendamping penyintas terdampak bencana gempa di Maluku, khususnya di Kota Ambon
Direktur CCI Dwi Prihandini di Ambon, Sabtu menyatakan kegiatan psikoedukasi dilakukan terkait pengayaan psikologis yang diberikan kepada pendamping penyintas terdampak bencana gempa di Maluku, khususnya di Kota Ambon.
Ia mengatakan pendamping penyintas terdampak bencana tidak harus psikolog ,psikiater atau dokter, tetapi orang-orang yang peduli terhadap bencana yang diberikan penguatan kapasitas.
"Hal ini dilakukan agar ketika melakukan pendampingan atau pelayanan di lapangan memiliki kapasitas atau penguatan yang lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan, CCI bekerja sama dengan mitranya Yayasan Peduli Inayana, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Maluku serta Yayasan Rumah Beta terus mendorong pemangku kepentingan di Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon melakukan pendampingan.
"Kerja ini tidak hanya pemerintah tetapi lembaga swasta dan independen lainnya untuk sama-sama memikirkan cara yang tepat untuk mendukung pemulihan masyarakat terdampak gempa yakni anak-anak dan perempuan marjinal," ujarnya.
Penyintas terdampak bencana, kata dia, harus mendapatkan pendampingan, bukan sekadar datang ke lokasi pengungsian bermain dan memberikan hadiah bagi anak-anak di lokasi pengungsian.
"Konsep pemulihan trauma yang selama ini dilakukan masyarakat dengan melakukan kunjungan satu kali ke lokasi pengungsian, harus kita luruskan karena semakin kuat bekal yang didapatkan untuk memulihkan masyarakat terdampak gempa maka akan jauh lebih baik," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler memberikan apresiasi yang tinggi diberikan bagi CCI yang mempunyai perhatian cukup besar untuk pekerjaan kemanusiaan.
"Tidak semua orang bisa melakukannya, banyak kelompok atau lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan tetapi motivasinya berbeda. Saya melihat ada ketulusan luar biasa dari sisi kemanusiaan yang dilakukan CCI," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan penguatan psikososial yang dilakukan CCI sangat baik dan dibutuhkan masyarakat yang terkena gempa.
"Masyarakat Ambon bukan hari ini baru merasakan gempa atau trauma seperti ini, tetapi kita punya pengalaman panjang terkait konflik sosial, karena itu saya berharap apa yang dilakukan CCI dapat memotivasi lembaga lain untuk melakukan pelayanan kemanusiaan," katanya.
Penguatan psikososial pascabencana Ambon yang diikuti pemerintah, LSM, komunitas, guru akan menyasar ke siswa, bidan dan perawat serta unsur terkait lainnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber psikolog dari Yayasan Pulih, Kristi Poerwandari.
Baca juga: 1.565 korban gempa Maluku dapat layanan dukungan psikososial
Baca juga: Anak penyintas bencana tsunami Lampung Selatan jalani terapi psikososial
Baca juga: Mulai banyak layanan psikososial di pengungsian Palu
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019