Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan bahwa jumlah tersebut setara dengan 69 persen dari target alokasi penyaluran KUR Bank Mandiri untuk 2019 yaitu Rp25 triliun.
“Bank Mandiri juga mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penyaluran KUR yang cakupannya mencapai seluruh Indonesia. Total KUR yang disalurkan tersebut tumbuh 29,7 persen year on year (yoy),” katanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin.
Baca juga: BRI salurkan KUR Rp77,26 triliun hingga September 2019
Hery menuturkan dari jumlah total KUR yang telah disalurkan itu, sebesar 50,25 persen diberikan kepada sektor produksi seperti pertanian, perikanan, industri, industri pengolahan, dan jasa produksi.
“Secara kumulatif selama 10 tahun terakhir Bank Mandiri menyalurkan Rp83,4 triliun kepada lebih dari 1,5 juta nasabah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, Bank Mandiri secara konsolidasi telah menyalurkan kredit senilai Rp806,8 triliun dari Januari hingga September yang naik 11,5 persen (yoy) dari periode yang sama pada 2018 yakni Rp723 triliun.
Baca juga: Kemenko: Realisasi KUR capai Rp102 triliun hingga Agustus 2019
Hery mengatakan pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan perbaikan kualitas yaitu rasio non performing loan (NPL) gross turun 48 bps menjadi hanya 2,53 persen dibanding tahun lalu sehingga Bank Mandiri dapat menurunkan biaya CKPN sebesar 6,27 persen.
Untuk margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik delapan basis poin menjadi 5,58 persen dari sebelumnya 5,66 persen.
Penyaluran kredit pada kuartal III 2019 ditopang oleh dua segmen utama yakni Corporate dan Retail terutama kredit Mikro dan Consumer. Kredit di segmen korporasi mencapai ending balance Rp316,3 triliun atau tumbuh rata-rata 16,6 persen (YoY).
Untuk segmen Mikro, ending balance penyaluran kredit mencapai Rp116,4 triliun atau tumbuh rata-rata 19,4 persen (YoY) dan segmen Consumer mencapai ending balance Rp88,5 triliun atau tumbuh 4,1 persen (YoY).
Hery mengatakan dalam rangka mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan, Bank Mandiri juga menjaga komposisi kredit produktif seperti kredit investasi dan modal kerja dalam porsi yang signifikan yakni 81,49 persen dari total portofolio.
“Pada triwulan ini penyaluran kredit investasi mencapai Rp251,07 triliun dan kredit modal kerja sebesar Rp342,3 triliun,” ujarnya.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga turut berkontribusi dalam pembangunan nasional berupa penyaluran kredit ke sektor infrastruktur yang mencapai Rp198,5 triliun dengan tingkat pertumbuhan mencapai 16,9 persen (YoY).
“Kredit tersebut disalurkan kepada berbagai sektor seperti tenaga listrik, transportasi, migas, energi terbarukan, dan lain-lain,” katanya.
Sementara itu, Hery mengatakan melalui adanya pertumbuhan kredit tersebut Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp20,3 triliun pada kuartal III 2019 yang naik 11,9 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama pada 2018 yaitu Rp18,1 triliun.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019