Direktur Utama Bank DKI Jakarta Zainuddin Mappa mengakui ditegur otoritas jasa keuangan (OJK) karena pembiayaan di sektor mikro dan ritel masih empat persen.Kami juga mendapatkan teguran dari OJK
"Kami juga mendapatkan teguran dari OJK," kata Zainuddin dalam rapat pembahasan KUA PPAS APBD DKI Jakarta 2020 bersama Komisi C DPRD Jakarta, Rabu.
Zainuddin mengatakan kewajiban portofolio Bank DKI Jakarta di sektor mikro dan ritel minimal 20 persen.
Zainuddin menjelaskan jika pendapatan besar Bank DKI masih berasal dari pendapatan bunga kredit, sisanya merupakan pendapatan lain seperti sindikasi dan administrasi belum bisa dibandingkan dengan bank-bank besar di Indonesia.
Baca juga: Bank DKI akui beri fasilitas kredit pada anggota DPRD DKI Jakarta
Ia mengatakan, pembiayaan Bank DKI di sektor konsumen sebesar 43 persen, korporasi sebesar 48 persen, sementara ritel dan mikro masih sebesar empat persen.
"Pengembangan di sektor mikro masih sangat lambat, salah satunya terkendala sumber daya manusia (SDM)," jelas Zainuddin.
Dia berjanji pada 2020, pihaknya akan fokus dan berkonsentrasi untuk meningkatkan segmen pembiayaan pada sektor mikro dan ritel.
Ia berharap bisa merealisasikannya karena pernah menjabat sebagai direktur di Bank Rakyat Indonesia (BRI) selama 30 tahun.
Baca juga: Bank DKI beri akses perbankan ke Pembangunan Jaya Ancol
Bank DKI Jakarta sebagai bank pembangunan daerah berdiri sejak 1961 dengan aset sebesar Rp53 triliun per Desember 2018 atau kategori buku III.
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019