• Beranda
  • Berita
  • Pemkab Bekasi bentuk Destana di wilayah rawan bencana

Pemkab Bekasi bentuk Destana di wilayah rawan bencana

2 November 2019 08:16 WIB
Pemkab Bekasi bentuk Destana di wilayah rawan bencana
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya memberikan sosialisasi Desa Tangguh Bencana di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Jumat (01/11/19). (Foto: Pradita Kurniawan Syah).

Pembentukan desa tangguh bencana ini menitikberatkan pada bagaimana cara menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana.

Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah rawan bencana.

"Pembentukan Destana merupakan salah satu strategi  dalam upaya pengurangan risiko bencana di wilayah kami," kata Kepala Seksi Cegah Siaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kabupaten Bekasi, Agus Suparno di Cikarang, Sabtu.

Baca juga: BPBD Bekasi pasang alat deteksi bencana


Sebagai langkah awal BPBD Kabupaten Bekasi membentuk desa tangguh bencana di empat titik yakni Desa Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Sukadaya Kecamatan Sukawangi, Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Sederhana di Kecamatan Muaragembong.

Dengan adanya Destana  diharapkan terwujud masyarakat yang sadar akan bencana, memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, serta siap menghadapi potensi ancaman bencana. Dan yang tidak kalah penting mereka akan mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana.

Dia menjelaskan untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan sinergitas antara tiga pilar, yakni unsur pemerintah, industri, dan masyarakat.

"Karena semakin banyak yang terlibat maka dimungkinkan semakin baik dan ringan pula dalam penanganannya, terlebih masyarakat yang berada di garda terdepan," kata dia.
Baca juga: Pemkot Bekasi siapkan tiga proyek penanganan banjir

Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya berharap keberadaan Destana menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana.

Selain itu masyarakat juga mampu meningkatkan 'respon time' penanganan bencana karena adanya partisipasi masyarakat yang kuat serta upaya preventif melalui mitigasi nonstruktural dinilai mampu meminimalisir korban.

"Ke depan kita akan terus mengembangkan dan membentuk Destana di desa-desa lain di Kabupaten Bekasi. Kita akan terus berupaya meminimalisir potensi dampak bencana dan mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa, mandiri dalam menghadapi bencana khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan," kata Adeng.
Baca juga: Luapan Kali Bekasi merendam dua pemukiman
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019