Cegah monopoli tol laut, Kemenhub gandeng Gojek

3 November 2019 11:22 WIB
Cegah monopoli tol laut, Kemenhub gandeng Gojek
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Capt Wisnu Handoko (ANTARA/Juwita Trisna Rahayu)

Platform (wadah) digital ini diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan menggandeng perusahaan layanan daring PT. Gojek Indonesia (Gojek) dalam rangka Digitalisasi Pelayanan (Dilan) dengan menggunakan aplikasi berbasis digital (e-commerce) mencegah praktik monopoli di trayek tol laut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu, mengatakan digitalisasi pelayanan khususnya untuk mempermudah proses pemesanan kontainer secara transparan dan dapat membagi muatan secara fair kepada shipper yang ada di daerah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP).

"Platform (wadah) digital ini diharapkan memberikan peluang yang lebih mudah karena masyarakat Indonesia yang sudah mulai terbiasa menggunakan aplikasi seperti Gojek untuk berbagai pemesanan transportasi," ujarnya.

Hal tersebut, menyusuli pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu serta merupakan salah satu solusi dalam menghentikan praktek monopoli program tol laut tersebut.

Dalam menjangkau transportasi laut yang luas dan tersebar di Indonesia, khususnya yang melayani wilayah timur Indonesia mengakibatkan perbedaan harga barang yang cukup signifikan di daerah 3TP.

Baca juga: Presiden Jokowi diminta evaluasi program tol laut
Baca juga: Empat trayek Tol Laut terindikasi monopoli


Berkaitan dengan hal tersebut, keberadaan pelayaran Tol Laut dalam memberikan pelayanan untuk pemenuhan bahan pokok dan penting pada daerah-daerah 3TP mempunyai peran besar terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, mengingat kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin meningkat sejalan dengan kondisi geografis Negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

Namun dalam perjalanannya, terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan program tol laut salah satunya yaitu dugaan praktik monopoli.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mengungkapkan bahwa ada lima penyebab terjadinya dugaan praktik monopoli penyelenggaraan tol laut.

"Oleh sebab itu, kami menjajaki kerja sama dengam Gojek untuk menghentikan monopoli yang terjadi di penyelenggaraan tol laut agar manfaat subsidi yang digelontorkan Pemerintah ini tepat sasaran dan mampu menurunkan disparitas harga antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur," katanya.

Mengenai bentuk seperti apa aplikasi dan modul pelaksanaan program di Gojek, Capt. Wisnu mengatakan akan segera melakukan pertemuan dengan Gojek untuk dapat sesegera mungkin aplikasi pemesanan kontainer tol laut tersebut dapat terwujud.

"Kita telah mengidentifikasi pola potensi monopoli terjadi itu di titik mana, hasil identifikasi kami dugaan praktik monopoli tersebut terjadi di daerah timur, seperti Maluku dan Papua. Kami menindaklanjuti sesuai arahan Presiden melalui Menteri Perhubungan agar kita lebih menyoroti Maluku dan Papua, di mana Papua kita akan masuk lebih mendalam dan dengan aplikasi Gojek ini mudah-mudahan menjadi solusi yang andal untuk menghentikan monopoli yang terjadi,” katanya.

Baca juga: Presiden ungkap ada swasta kuasai harga barang yang gunakan Tol Laut
Baca juga: Subsidi Tol Laut 2020 Rp436 miliar

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019