Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar dan menegaskan kembali komitmennya untuk siap turun ke lapangan membantu investor merealisasikan investasinya.Itu tugas kami agar investor merasa nyaman masuk ke negara kita
"Banyak masalah di daerah. Itu kami akui. Oleh sebab itu, tugas kami mempermudah investor masuk ke Indonesia. Tugas Pak Dubes membawa investor masuk ke sini. Saya siap membantu sampai investasi itu terealisasi. Sampai bangun pabriknya," kata Bahlil saat menerima Dubes Anil Kumar di Kantor BKPM Jakarta, Senin.
Bahlil mengatakan pihaknya siap menemani dan mendampingi investor yang masuk ke Indonesia dalam mengurus berbagai perizinan sampai ke berbagai daerah.
"Kita akui bahwa masalah perizinan ini di daerah-daerah masih susah. Tapi kami akan menemani dan mendampingi. Itu tugas kami agar investor merasa nyaman masuk ke negara kita. Jangan kita bikin susah," ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Kepala BKPM ungkap keinginannya terhadap investasi yang masuk
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu menambahkan pihaknya juga sudah memerintahkan jajaran di BKPM untuk membantu secara langsung investor-investor yang menemui kendala di lapangan.
"Misalnya ada masalah pembangkit. Langsung kita dampingi dan bantu selesaikan masalahnya di lapangan. Kita turunkan tim, apa masalahnya langsung selesaikan," imbuhnya.
Sementara itu, Dubes Anil Kumar menyambut baik komitmen yang disampaikan. Ia berharap kepastian regulasi bisa terus didorong terutama di ranah di mana Singapura menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca juga: Jokowi dan Menlu Singapura diskusi infrastruktur, investasi dan SDM
"Kami ada beberapa harapan misalnya kepastian regulasi, kebutuhan pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, status Batam, dan sebagainya. Hubungan Singapura-Indonesia semakin mesra di era pemerintahan Jokowi," ujar Dubes Anil Kumar.
Singapura saat ini merupakan investor nomor satu di Indonesia. Komposisi PMA dari Singapura mencapai 1,9 miliar dolar AS atau 27,1 persen dari total PMA sepanjang triwulan III-2019.
Meski kerap menduduki peringkat teratas, Singapura diharapkan bisa meningkatkan kualitas investasi sekaligus melebarkan sayap investasinya hingga ke luar Jawa.
Berdasarkan data BKPM, investasi Singapura yang tersebar di Jawa sebesar 47,9 persen. Sementara di luar Jawa, investasi negeri singa itu sebesar 52,1 persen yang tersebar di Sumatera (28 persen), Kalimantan (13,0 persen), Sulawesi (4,4 persen), Papua dan Maluku (3,4 persen), Bali dan Nusa Tenggara (2,4 persen).
Baca juga: Bahlil sebut prospek investasi di luar Jawa mulai menjanjikan
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019