• Beranda
  • Berita
  • KOBI rancang alat pengukur Indeks Biodiversitas Indonesia

KOBI rancang alat pengukur Indeks Biodiversitas Indonesia

5 November 2019 19:42 WIB
KOBI rancang alat pengukur Indeks Biodiversitas Indonesia
Prof Dr Budi Setiadi Daryono usai kegiatan Kick-off Penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor Jawa Barat, Selasa (5/11/2019). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Kami ingin ada platform yang sama untuk menilai lingkungan hidup di seluruh Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) kini tengah merancang alat pengukur Indeks Biodiversitas Indonesia untuk melihat kondisi keanekaragaman hayati di Indonesia.

"Kami ingin ada platform yang sama untuk menilai lingkungan hidup di seluruh Indonesia, baik pada level kabupaten, juga level provinsi," ujar Ketua KOBI, Prof Dr Budi Setiadi Daryono usai kegiatan Kick-off Penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor Jawa Barat, Selasa.

Perancangan itu melalui komite IBI yang merupakan bentuk kerja sama KOBI dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, BKF-Kementerian Keuangan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Pusat Statistik serta Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI) sebagai kelompok masyarakat madani.

Baca juga: Sepuluh "biodiversity warriors" berpetualang di Gua Jomblang

Menurut dia, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi di dunia. Oleh karenanya Indonesia sangat dibutuhkan sistem pengelolaan informasi dan data keanekaragaman hayati yang mumpuni.

Prof Dr Budi mengatakan, keberadaan IBI diagendakan menjadi salah satu dasar rekomendasi bagi pengambilan keputusan terhadap arah pembangunan keanekaragaman hayati Indonesia dan penyusunan sub-bab konservasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

Di samping itu, KOBI juga memberikan penghargaan Biodiversity Award 2019 kepada mendiang Ani Yudhoyono, istri Presiden Republik Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia menyebutkan bahwa Ani Yudhoyono sebagai ibu negara memiliki kecintaan yang tinggi terhadap lingkungan. Almarhum bahkan sempat melahirkan dua buku mengenai keanekaragaman hayati yang berjudul '3.500 Plant Species of The Botanic Gardens of Indonesia' dan 'Koleksi Tanaman Herbalia Istana Cipanas'.

"Ilmuan di KOBI aja belum mampu untuk menyusun 3.500 spesies tanaman yang ada di Indonesia. Intinya dua karya tadi, oleh komisi dewan kehormatan KOBI itu dinilai sebagai salah satu capaian beliau (Ani Yudhoyono)," ujar Prof Dr Budi.

Baca juga: Amankan potensi kehati, LIPI siapkan peta zoonosis di Indonesia

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019