Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong inovasi baru dalam pengembangan potensi energi baru terbarukan (EBT)Tentu saja inisiasi dari Konferensi Paris merupakan suatu peluang untuk bisa menentukan inovasi bisnis-bisnis baru yang melibatkan masalah energi
"Kita inventarisir potensinya. Nah ini yang harus kita bahas bersama. Misalnya terkait kapasitas," jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif saat membuka The 8th Conference dan Exhibition IndoEBTKE Conex 2019 di Jakarta International Expo Kemayoran, Rabu.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menginventarisir potensi sumber energi yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini bertujuan untuk menggenjot pemanfaatan EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Dari segi potensi, Indonesia telah memiliki 400 Giga Watt (GW) potensi listrik yang dihasilkan dari sumber EBT. Potensi ini yang selanjutnya dilihat oleh Arifin sebagai peluang bisnis baru. "Tentu saja inisiasi dari Konferensi Paris merupakan suatu peluang untuk bisa menentukan inovasi bisnis-bisnis baru yang melibatkan masalah energi," tutur Arifin.
Kehadiran kegiatan semacam IndoEBTKE Conex dinilai Arifin sebagai stimulus untuk memetakan ulang arah kebijakan pengembangan energi nasional. "Kegiatan (IndoEBTKE Conex) ini tentu saja sangat bermanfaat bagi menentukan arah pemanfaatan energi nasional. Kita memiliki banyak sumber-sumber energi yang harus kita utilisasikan," jelasnya.
Arifin menekankan perlu ada perencanaan yang matang untuk bisa meningkatkan potensi EBT ini. Ia berharap porsi EBT pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ke depan bisa lebih ditingkatkan dan tepat sasaran. "Masih kecil sekali. Makanya kita harus buat perencanaan upaya untuk optimalkan," katanya.
Untuk itu, Arifin sangat membuka diri terhadap masukan dari para stakeholder terkait. "Saya membuka seluas-luasnya bagaimana mendorong ide-ide terbaik yang bisa mendorong pertumbuhan EBT," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Darma menjelaskan, pameran ini bisa jadi potensi menggaet investor dalam industri energi terbarukan lebih banyak lagi.
"Diharapkan pameran ini bisa jadi wadah untuk meningkatkan iklim investasi dan menarik investor, serta memberikan masa depan terbarukan bagi generasi milenial," tandas Surya.
Baca juga: Energi terbarukan sumbang 85 persen pasokan secara global pada 2040
Baca juga: Pemerintah dorong pemanfaatan EBT tenaga surya
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019