"Akan kami gelar serentak di 22 kabupaten/kota dan kami pastikan menjadi pertunjukan menarik karena wayang kulit, wayang orang, serta wayang animasi akan tampil secara bersamaan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Orang nomor di Jateng itu mengungkapkan bahwa pada puncak perayaan Hari Wayang Nasional tidak hanya dimeriahkan dengan penampilan wayang, namun akan ada pelatihan yang melibatkan anak-anak muda dalam dunia pewayangan.
"Namanya Wayang for Student, jadi ada coaching clinic dan main bersama anak-anak, mudah-mudahan kegiatan ini nantinya dapat menggairahkan dunia pewayangan Jawa Tengah," ujarnya.
Baca juga: Presiden tetapkan 7 November Hari Wayang Nasional
Baca juga: Hari Wayang Dunia diperingati di Bulgaria
Baca juga: Solo gelar Parade Wayang
Menurut Ganjar, Jawa Tengah sebagai daerah yang memiliki banyak seni tradisi, memang konsentrasi dalam pengembangan kebudayaan.
Tidak hanya sekadar melestarikan budaya dan seni, Jawa Tengah akan terus mengembangkan berbagai bentuk kebudayaan serta kesenian tradisional yang ada.
"Harapannya akan muncul inovasi dan kreasi dari masyarakat yang akan menambah semarak kesenian tradisional kita," katanya.
Ganjar juga menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk terus menjaga kebudayaan, tidak hanya dalam bentuk berkesenian, namun budaya rukun, saling menghormati dan juga menghargai penting untuk dikembangkan.
"Kebudayaan itu tidak hanya baju, tarian atau wayang seperti ini, tapi perilaku, hidup rukun, saling menghormati, tidak memaki itu juga bagian dari kebudayaan kita. Jadi dalam kesempatan ini, saya mengajak kita semua untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.*
Baca juga: Penyuluhan kesehatan dengan wayang koplo
Baca juga: Wayang golek meriahkan festival internasional di Turki
Baca juga: Cara unik Semarang rayakan HUT ke-466
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019