Kepala Suku Dinas Dinas Kehutanan Jakarta Barat Firdaus Rasyid, Senin mengatakan, pihaknya menyiapkan 250 tabebuya dan 50 pule.
"Sebelumnya itu angsana, tapi sudah keropos, akar juga sudah banyak yang rusak karena terkena banyak galian, kalau tidak ditebang riskan tumbang," kata Firdaus.
Dipilihnya tabebuya dan pule ialah karena dianggap cocok mengisi kawasan pemerintah kota. Kedua jenis pohon itu juga dipilih karena menyerap polutan lebih tinggi ketimbang jenis pohon sebelumnya.
Tabebuya jenis pohon berbunga yang tampak seperti sakura di Jepang. Sedangkan pule adalah jenis pohon berdaun rindang yang minim daun gugur sehingga tidak cepat mengotori jalanan.
Baca juga: Semarang ikut tanam Tabebuya untuk percantik kota
Baca juga: Surabaya bertabur Tabebuya
Ada sekira 176 pohon yang ditebang di kawasan tersebut. Namun Firdaus menjamin, setiap pohon yang ditebang akan digantikan dengan pohon-pohon yang lebih layak.
"Setiap ada pohon yang kita tebang kita upayakan tanam pohon baru, sebab kita paham itu penting untuk oksigen di Jakarta," kata Firdaus.
Rencananya revitalisasi trotoar dan pohon yang telah ditebang di kawasan Kantor Wali Kota Jakarta Barat akan selesai pada akhir November 2019.
Baca juga: Pemerintah rencanakan penanaman Pohon Pule sebagai penahan tsunami
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019