"Pada saat masuk musim penghujan yang kemungkinan akan terjadi adalah banjir dengan segala implikasinya, nah salah satunya penyakit leptospirosis yang kita ingatkan kemudian tinggalan dari sisa air adalah DBD, yang juga kita sudah ingatkan untuk antisipasi rekan-rekan semuanya," kata Anung kepada wartawan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.
Anung menuturkan pihaknya telah mengarahkan dinas-dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan di daerah untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif termasuk menginformasikan ke masyarakat dan menyediakan fasilitas yang cukup untuk memberikan pelayanan.
Baca juga: Dinkes : tiga warga Bantul meninggal akibat leptospirosis
Dia telah menyampaikan kepada seluruh fasilitas kesehatan di daerah untuk memeriksa ketersediaan obat sehingga memaksimalkan pelayanan di masa mendatang.
"Sekarang ini justru relatif cukup banyak obat-obatan yang ada di puskesmas," ujarnya.
Dia mengatakan bertambahnya kasus DBD biasanya memasuki musim penghujan, untuk itu langkah antisipatif harus gencar dilakukan. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
Baca juga: Mewaspadai tragedi Leptospirosis
Baca juga: 58 kasus leptospirosis terjadi di Kulon Progo
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dr Retnowati mengingatkan masyarakat daerah ini untuk mewaspadai terjadinya diare dan demam berdarah dengue (DBD) saat memasuki musim pancaroba.
"Kasus penyakit menular yang sering muncul saat pancaroba seperti diare dan DBD serta flu sehingga perlu diwaspadai masyarakat Kota Kupang dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat sehingga tidak mudah terserang penyakit," katanya kepada ANTARA di Kupang, Senin.
Retnowati mengatakan hal itu terkait antisipasi munculnya berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang masyarakat Kota Kupang pada musim pancaroba.
Baca juga: Penyakit misterius di Jeneponto tifoid dan leptospirosis
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019