Aurelia, siswi SMP korban penyiraman cairan kimia di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, memenuhi panggilan Polsek Kebon Jeruk untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Ibunda Aurelia, Estri mengatakan, anaknya datang memenuhi panggilan untuk memberikan sketsa wajah pelaku penyiraman cairan kimia guna memudahkan Kepolisian memburu pelaku.
"Dia memang jago gambar kan. Nah saya bilang 'coba kak diflashback, inget wajah pelakunya," ujar dia saat ditemui di kediamannya di kawasan Kebon Jeruk. Jakarta Barat, Senin.
Estri mengatakan, anaknya sempat menoleh ke arah pelaku dan melihat pelaku. Pelaku berusia usianya sekitar 18-20 tahun.
Baca juga: Polisi selidiki cairan kimia dalam kasus penyiraman siswa SMP
Dia menyerahkan penyelidikan kepada pihak Kepolisian.
"Sama Polsek juga diminta jangan terlalu banyak bicara ke media. Kalau udah ditangkap baru dipanggil dan ceritain semua," ujar dia.
Dua siswi SMP menjadi korban penyiraman air keras oleh orang tak dikenal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, saat pulang sekolah pada Selasa (6/11).
Penyiraman cairan kimia tersebut mengakibatkan korban Aurelia menderita luka bakar di bagian bahu, tangan dan badan. Sedangkan korban lainnya, Prameswari, luka ringan di tangan.
Aurel tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kebon Jeruk, Jakarta.
Baca juga: Kronologi penyiraman cairan kimia ke penjual sayur di Meruya Utara
Baca juga: Ciri-ciri cairan kimia dalam kasus penyiraman penjual sayur
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019